BANGGAI RAYA- Puluhan rumah yang tersebar di sejumlah desa di Kecamatan Masama, Selasa (2/6/2020) terendam, menyusul hujan lebat yang mengguyur wilayah tersebut sejak Senin petang hingga kemarin.
Berdasarkan laporan warga, rumah-rumah yang berada di Desa Tangeban, Eteng, Taugi, Serese dan Padangon itu mulai dimasuki air sejak Selasa pagi.
Meski demikian menurut mereka, air yang menggenangi pemukiman dengan ketinggian sekira 50 cm itu bukan dari luapan air sungai, namun dari luapan air di saluran drainase atau riol di sisi jalan. Karena sumber air dari saluran riol kata warga, sehingga genangan juga kembali surut setelah hujan sedikit mereda. “Kalau dari luapan sungai, pasti banjirnya lama,” kata sejumlah warga Tangeban.
Tak hanya perumahan, air juga menggenangi sejumlah fasilitas umum seperti sekolah hingga areal persawahan maupun perkebunan warga.
Warga Masama mengaku akan meningkatkan kewaspadaan, sebab saat ini sudah memasuki musim penghujan. Namun mereka berharap, hujan tak sampai menyebabkan luapan air sungai.
Setelah air surut, warga yang rumahnya terendam disibukkan dengan urusan membersihkan lumpur yang terbawa air ke dalam rumah saat banjir.
Informasi yang dihimpun Banggai Raya, bahwa sehari sebelum banjir yakni Senin (1/6/2020) pukul 22.00 Wita terjadi hujan cukup deras melanda hampir semua wilayah Kecamatan Masama. Dan Selasa kemarin, sekitar Pukul 10.00 Wita terjadi banjir akibat curah hujan dan luapan sungai yang ada di kecamatan tersebut.
Mendapat informasi terkait banjir dari Babinsa Sertu Aswin, Wakil Sementara Komandan Rayon Militer (Koramil) 1308-06/Lamala, Pelda Heni Sanherib bersama lima anggota babinsa langsung turun lapangan untuk membantu warga terdampak bencana alam banjir khususnya pemukiman yang tergenang dan mengarahkan warga untuk mengevakuasi diri.
Pada pukul 11.30 Wita, hujan di wilayah Kecamatan Masama sudah meredah, dan personil TNI Koramil 1308-06/Lamala tetap ikut membantu warga dengan mengamankan barang material ketempat yang aman. Dan pada pukul 12.00 Wita, hujan sudah berhenti, dan air yang meluap ke pemukiman warga sudah mulai surut.
Adapun data desa yang terdampak banjir yakni, di Desa Serese sekitar 15 rumah dan kantor desa tergenang air dengan mencapai ketinggian 25 Cm, dan 25 hektare sawah milik warga yang baru ditanami padi selama seminggu ikut teredam banjir.
Desa Tangeban, 10 rumah warga dan kantor desa serta 15 hektare sawah milik warga yang sudah ditanami padi sekitar seminggu terendam banjir. Kemudian banjir di Desa Eteng, pemukiman penduduk sekitar 25 rumah warga terendam banjir mencapai sekitar 50 cm. Kantor Desa Eteng dan satu unit rumah ibadah gereja serta 60 hektare sawah milik warga yang sudah ditanami padi sekitar satu minggu juga terendam banjir.
Terakhir, banjir di Desa Padangon mengakibatkan 15 rumah penduduk dan Balai Pertemuan Umum di desa tersebut tergenang air. Dan sekitar 50 hektare sawah milik warga yang baru ditanami padi sekitar satu minggu ikut terendam banjir. DAR/JAD