BANGGAI RAYA- Rabu hari ini (21/4/2021), Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kabupaten Banggai akan menggelar musyawarah luar biasa (Musyalub) untuk pergantian Ketua Umum Muhammad Andika yang telah mengundurkan diri.
PC IMM Banggai melalui surat nomor 053/A-9/XXII/2021, tertanggal 31 Maret 2021, tentang Hasil Rapat Pleno, yang ditujukan kepada DPD IMM Provinsi Sulawesi Tengah, ditandatangani oleh pimpinan rapat, Immawan Rama Alamsyah Danda dan Immawan Andriski Ali.
Sesuai hasil rapat pleno Badan Pengurus Harian PC IMM Banggai bersama Pimpinan Komisariat lingkup Universitas Muhammadiyah Luwuk Banggai (UMLB) terkait pengunduran diri Ketua Umum PC IMM Banggai. Dan disepakati oleh seluruh peserta rapat, kemudian akan ditindaklanjuti dan diselesaikan oleh DPD IMM Sulawesi Tengah.
DPD IMM Sulteng melalui Surat Keputusan Nomor 162/A-1/2021, tertanggal 3 April 2021, tentang Pengesahan Pelaksana Tugas (PLT) IMM Kabupaten Banggai Periode 2020-2021, yang ditandatangani oleh Ketua Umum, Alvin Karmin dan Sekretaris Umum, Rohani.
DPD IMM Sulteng menetapkan dan mengesahkan Immawan Hairudin sebagai Plt Ketua Umum IMM Kabupaten Banggai.
Sekretaris Hikmah PC IMM Banggai, Muhammad Risaldi Sibay kepada Banggai Raya membenarkan hal tersebut. Rabu ini (21/4/2021) akan digelar Musylub, sebab Ketua Umum, Andika sudah tidak sesuai semangat Musycab tahun lalu, sudah keluar rel.
“Dia sudah jarang terlibat dalam kegiatan atau kajian. Teman-teman cabang dibiarkan kerja sendiri, dia lebe banyak kesana kemari dengan pacarnya. Intinya sebagai figur ketua, dia sudah tidak bisa menjadi contoh yang baik untuk teman-teman, dan adik-adik. Musylub atas kesepakatan seluruh pengurus cabang dan komisariat atas pengunduran diri Andika, DPD turunkan Plt Hairudin untuk gelar Musylub. Andika mengundurkan diri pada tanggal 17 Maret 2021, usai Milad IMM.” kata Risaldy Sibay, Selasa (20/4/2021).
“Di PC IMM Banggai sebanyak 21 pengurus, untuk komisariat dalam musyawarah hanya 4 hak suara. Ada 5 komisariat di Kampus, dan 1 Komisariat Balut akan ikut serta. Masing-masing komisariat 4 orang suara penuh. Jadi hasil rapat menyatakan Musylub, itu di pandang perlu dilakukan karena organisasi dihadapkan pada situasi kepemimpinan yang tidak mendukung untuk dilanjutkan. Maka Musylub solusinya. Dari Fokal secara lembaga tidak ada tanggapan, tapi beberapa senior memang ada yg menyesalkan atas keputusan Musylub, ada juga yang mendukung. Garis besarnya, senior serahkan semua kepada pengurus cabang hari ini, bagaimana IMM kedepan, tidak ada intervensi,” demikian Risaldy menambahkan.
