BANGGAI RAYA-Setelah sekira 2 bulan, harga beras di Kabupaten Banggai melonjak drastis, terutama pada pasaran eceran, kondisinya mulai mengalami perubahan sejak awal Mei ini.
Dari amatan di Pasar Simpong Luwuk, harga beras cenderung mulai bergerak turun, walaupun belum kembali ke harga awal di bulan Maret lalu.
Pada Senin (8/5/2023) misalnya, rata-rata pedagang mulai menurunkan harga beras eceran antara Rp1.000 hingga Rp2.000 per liter.
Untuk beras cintanur misalnya, sudah dijual dengan harga Rp11.000 per liter, atau turun dari harga sebelumnya Rp13.000 per liter. Begitu pula untuk beras habo, juga dijual Rp11.000 per liter atau turun Rp2.000 dibanding sebelumnya.
Untuk beras santana, superwin dan kepala, kini dijual Rp10.000 per liter, atau turun antara Rp1.000 dan Rp2.000 per liter dibanding harga sebelumnya.
Menurut pedagang, penurunan harga ini selain karena masuknya stok beras dari luar, juga sudah ada daerah yang mulai memasuki masa panen. “Ada beras dari luar seperti beras kepala kepala dari Makassar yang juga dijual Rp11.000 per liter. Untuk beras kepala lokal, dijual Rp10.000 per liter,” tutur seorang pedagang di Pasar Simpong Luwuk.
Pedagang lain juga menyebutkan, sudah ada sebagian daerah yang mulai memasuki masa panen, seperti Masama, sehingga harga pasaran bergerak turun dibanding sebelumnya.
Walau demikian, penurunan harga beras ini belum mencapai titik harga seperti sebelum terjadinya lonjakan, yakni antara Rp8.000-Rp9.500 per liter. DAR