Gerakan Transisi Ke-10, Irjen Kemenkumham Kunjungi Lapas Luwuk

Irjen Kementerian Hukum dan HAM RI, Ir. Razilu, M.Si, CGCAE didampingi Kakanwil Kemenkum HAM Provinsi Sulteng, Budi Argap Situngkir, A.md.ip, SH, MH saat memberikan arahan, di Aula Syukuran Aminuddin Amir, Lapas Luwuk. FOTO RUM LENGKAS

BANGGAI RAYA- Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Republik Indonesia, Ir, Razilu, M,Si, CGCAE,  hari kedua kunjungan kerjanya di Luwuk, Kabupaten Banggai, melakukan tatap muka dengan seluruh jajaran Kanwil Kemenkumham Provinsi Sulawesi Tengah, di Aula Syukuran Aminuddin Amir, Lapas Kelas IIB Luwuk, Rabu (24/5/2023).

Pertemuan tersebut, Irjen Kemenkumham, Razilu menjelaskan, tentang Program Gerbang Transisi, yakni Bergerak Bangkitkan Kesadaran, Inspirasi dan Motivasi.

Dalam memberikan arahannya, Irjen Kemenkumham RI didampingi oleh Kepala Kantor Wilayah Kemenkum HAM Provinsi Sulawesi Tengah, Budi Argap Situngkir, A.md.ip, SH, MH.

Kakanwil Kemenkum HAM Sulteng, Budi Argap Situngkir saat membuka acara tersebut mengatakan, memang beberapa waktu yang lalu sempat mendengar tentang adanya Gerbang Transisi ini. Kadangkala binggung juga, apa lagi program ini. Ternyata, intinya, kalau dibaca, betul-betul sangat luar biasa, bergerak bangkit karena kesadaran, inspirasi dan motivasi.

BACA JUGA:  Bupati Banggai Hadiri Rakornas Penanggulangan Bencana PB 2024

“Rupanya ini inti dari istilah tadi. Ini mempermudah kita, memahami apa yang menjadi kewajiban kita sebagai ASN untuk menjadi pelayanan masyarakat. Sehingga kita jajaran Kementerian Hukum dan HAM dapat mewujudkan apa itu yang dikatakan Berakhlak,” kata Kakanwil.

Sementara itu, Irjen Kementerian Hukum dan HAM RI, Ir. Razilu, M.Si, CGCAE, mengatakan, kenapa mengambil gerbang transisi. Jelasnya, semua yang bergerak itu akan membawa manfaat, contoh matahari itu bergerak dari Timur ke Barat terus menerus, nanti berhenti bergerak, dunai ini akan kiamat. Air yang bergerak akan membawa manfaat, tapi air yang diam akan membawa penyakit dan sumber penyakit.

BACA JUGA:  Anti Murad Temui Prabowo, Kode Keras Dukungan Penuh Presiden Terpilih

“Darah di tubuh manusia ini, dia mengalir, dia bergerak terus menerus. Satu saat, dia sudah tidak bergerak ,maka manusia akan mati. Udara yang bergerak yang ditiup oleh angin, itu akan menyebabkan akan terjadi penyerbukan,” jelasnya.

Sehingga sambung Irjen, pada kehidupan tumbuhan, tanaman dan lain-lain sebagainya. Dan bergerak itu sendiri, akan melahirkan kesehatan buat yang bergerak. Bapak/ibu yang tidak bergerak, siap-siap saja mengundang penyakit dalam diri sendiri.

Nah bergerak disini kata dia, bukan hanya sekedar bergerak sebagai wisatawan, tetapi akan buatan yang lain. Dia menceritakan, di tahun 2021, ketika menjadi Irjen, dilantik tanggal 10 Maret, dan di tanggal 23 April sudah mulai bergerak. Diawali dari daerah DKI Jakarta dan seluruh Indonesia.

BACA JUGA:  Senin Kemarin, Satuan Pendidikan di Banggai Mulai Laksanakan KBM

“Di zaman Covid-19, waktu itu tajuknya adalah Safari Penguatan Mitra Kerja, Strategis Inspektur Jenderal. Ada safari Irjen di tahun 2021. Di 2022, ada lagi namanya Safari 3 M (menyapa, mengajarkan dan menyadarkan). Nah, di tahun 2023 ini, ini sebenarnya sudah tahun ketiga sebagai Irjen Kemenkum HAM, dengan memgambil program Gerbang Transisi,” tuturnya.

“Yang namanya transisi, itu ada perubahan yang akan diperlihatkan, selepas itu yang lebih besar. Oleh karena itu, gerbang transisi ini memiliki beberap tujuan. Mari kita lihat, ini sudah merupakan gerakan yang ke-10 di Luwuk, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah,” pungkasnya. RUM

Pos terkait