BANGGAI RAYA-Festival Sastra Banggai (FSB) 2022 yang merupakan tahun ke-6, telah dimulai sejak Kamis (24/11), dan berlangsung hingga Minggu (27/11).
Kegiatan bertema ‘Montolutusan’ Mengungkai Acak Menyimpul Padu yang digagas Babasal Mombasa dan mendapatkan sokongan dari Dana Indonesiana ini akan menghadirkan sejumlah penulis, seniman dan talents.
Mereka antara lain, Eko Saputra Poceratu, seorang penyair asal Maluku yang lekat dengan puisi satire. Ada Ahmad Arif, wartawan harian Kompas, kemudian Ahmad Fatris, seorang pegiat sastra, Theorisia Rumthe yang merupakan penulis perempuan, Weslly Johanes yang juga penulis.
Berikutnya ada AS Rosyid, penulis kelahiran Lombok, Darmawati Madjid, alumni Fakultas Sastra dan kini memperdalam ilmu linguistik di Unhas, Jombang Santanj Khairen, penulis berdarah minang serta Genta Kiswara, penulis dan sastrawan.
Ada pula Deasy Tirayoh, penulis cerpen, puisi, novel anak dan skenario film, Mustafa Abd Rahim, Wakil Rektor I Unismuh Luwuk, mantan Dekan Fakultas Pertanian yang menyukai dunia seni, Andari Jamaline Pratami, penulis perempuan, Maria Pankratia, manajer Program Klub Buku Petra, Ilda Karwayu, penulis puisi, fiksi dan non fiksi serta Riyana Rizki, penulis kelahiran Lombok Timur dan kini aktif di Yayasan Saling Jaga Indonesia.
Masih ada nama lain seperti Margareth Ratih Fernandez, penulis di Perkawanan Perempuan Menulis, Irawita, seniman asal Jakarta, Neni Muhidin, penulis dan pendiri Nemu Buku, sebuah perpustakaan komunitas di Palu, lalu Reza Nufa, penulis kelahiran Bogor, Dwi Maharia, alumni S1 dan S2 bidang Agronomi dan Ilmu-Ilmu Pertanian Universitas Tadulako Palu, dan kini jadi pengajar di Fakultas Pertanian Universitas Tompotika Luwuk, serta Zaedar A Dg Masese, pengajar di Fakultas Pertanian Universitas Tompotika Luwuk.
Menurut Direktur FSB Ama Achmad, festival ini digagas sebagai perayaan untuk merangsang gairah, pertumbuhan, perkembangan aktivitas-aktivitas literasi, kebudayaan, kesusastraan di Kabupaten Banggai. DAR