Fokal IMM Sulteng Akan Gelar Pelatihan Peternakan Sapi di Luwuk

BANGGAI RAYA- Koordinator Wilayah (Korwil) Forum Keluarga Alumni (Fokal) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Provinsi Sulawesi Tengah bekerjasama dengan Bank Syariah Indonesia  (BSI) akan menggelar kegiatan Pelatihan Kewirausahaan Peternakan Sapi selama dua hari di Ruang Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyah Luwuk Banggai yang dimulai tanggal 20-21 Januari 2022.

Ketua Panitia Pelaksana Pelatihan Kewirausahaan Peternakan Sapi, Korwil Fokal IMM Sulteng, Iriyanti kepada Banggai Raya, mengatakan maksud dari kegiatan ini adalah untuk memberikan keterampilan kepada generasi muda agar mempunyai keahlian dan keterampilan dalam meningkatkan kesejahteraannya dengan berwirausaha.

“Adapun tujuan diadakannya kegiatan pelatihan kewirausahaan ini adalah meningkatkan kemampuan berwirausaha bagi para generasi muda, memahami cara memulai dan mengelola usaha peternakan sapi, mengetahui cara pemasaran dan pengelolaan keuangan usaha peternakan sapi, menciptakan sumber daya manusia yang berkualiatas, kreatif sebagai bekal dalam berwirausaha dan membangun jejaring bisnis dan menciptakan wirausaha pemula,” ujar Iriyanti melalui pesan WhatsApp, Selasa (18/1/2022).

Bentuk kegiatan ini berupa pelatihan bagi Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) untuk mengembangkan ataupun memulai usaha peternakan sapi. Dilaksanakan dengan bentuk pemaparan, tanya jawab dan praktik.

BACA JUGA:  Air Bersih Bulakan Belum Bermanfaat Jadi Sorotan Aleg Banggai

Peserta kegiatan pelatihan ini kata anggota Fokal IMM Sulteng ini, adalah pemuda dan masyarakat umum, dengan target peserta 50 orang. Kegiatan pelatihan ini bersifat terbuka bagi siapa saja yang berminat menjadi usahawan dan mengembangkan usaha dibidang peternakan sapi.

“Waktu dan tempat yang direncanakan untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah pada, Kamis, 20-21 Januari 2022, jam 07.30 sampai dengan 16.00, di Universitas Muhammadiyah Luwuk Banggai. Metode pelaksanaan pelatihan peternakan sapi yaitu secara Luring,” terangnya.

Iriyanti menjelaskan dewasa ini orang dan generasi muda pada umumnya melihat sebelah mata terhadap wirausaha, padahal berwirausaha banyak manfaatnya. Menjadi usahawan bagi sebagian orang dan ini tidak sedikit jumlahnya, adalah hal yang sangat menakutkan.

Banyak yang berfikir kata dia, bahwa menjadi pedagang atau wirausahawan sangat beresiko tinggi kerugian, bangkrut dan sebagainya, sedangkan menjadi seorang pekerja sangat kecil resiko yang akan dihadapi. Sesungguhnya menjadi pegawai juga beresiko tinggi, seperti PHK, pemotongan gaji, pensiun, minimnya gaji yang diperoleh dan sebagainya.

BACA JUGA:  Jelang Pilkada Banggai APDESI Diminta Netral

“Artinya dalam hal ini apapun pekerjaan yang kita pilih semuanya mengandung resiko yang tidak kecil. Menjadi wirausahawan jelas beresiko tinggi, tetapi hal itu seimbang dengan yang akan diperoleh dari hasil berwirausaha yang mungkin jika berhasil dan sukses akan memperoleh pendapatan dan penghasilan yang sangat menggiurkan. Untuk itu maka seorang wirausahawan harus mau dan mampu meningkatkan kualitas sumberdaya manusia,” katanya.

Di masa pandemi sektor industri dan lainnya sedang mengalami kelesuan, memang harus pandai mencari peluang, misalnya melakukan bisnis ternak sapi. Bisnis ini termasuk mudah dilakukan siapa saja, tidak harus memiliki keahlian khusus. Sudah banyak orang membuktikan keberhasilannya dalam hal beternak sapi tersebut dengan pendapatan yang bernilai puluhan juta.

Masyarakat bisa memilih jenis sapi apa yang akan dipelihara dan dijadikan sebagai bisnis, apakah sapi pedaging atau sapi perah peranakan. Keduanya sama-sama memiliki prospek dan peluang yang bagus sebagai lahan bisnis.

“Kita hanya perlu membekali diri dengan pengetahuan tentang bagaimana memulai bisnis tersebut secara tepat. Awal yang benar akan membawa kita pada hasil maksimal. Bagi seorang pemula adalah hal yang wajar kalau masih merasa kebingungan bagaimana cara untuk memulainya. Tidak usah merasa malu atau minder karena Anda tidak sendirian dalam hal ini, banyak orang di luar sana sama bingungnya. Agar tidak bingung saat akan memulai ternak sapi, dan meminimalkan hambatan-hambatan saat memulai usaha. Kami bekerjasama dengan Bank Syariah Indonesia untuk memberikan Pelatihan Peternakan Sapi,” ujarnya.

BACA JUGA:  Forum Musrenbang 2025 di Palu, Bupati Banggai Terima Penghargaan Pemprov Sulteng

Kegiatan ini dapat menggerakkan generasi muda untuk mencontoh para pengusaha muda yang telah terjun dan berhasil dalam membangun kariernya melalui dunia wirausaha, dan diharapkan mampu mencetak pengusaha-pengusaha muda yang membuka lapangan pekerjaan sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan membantu usaha pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan dan pengangguran.

Selanjutnya peserta yang telah selesai mengikuti pelatihan dan telah tumbuh kecakapan serta ketrampilan khususnya peternakan sapi, maka akan terus ditumbuh kembangkan jiwa kewirausahaan untuk membuka wawasan guna menciptakan unit bisnis baru. (*)

Penulis: Rum Lengkas

Pos terkait