BANGGAI RAYA- Kegiatan pameran dan festival budaya yang lebih menyerupai pasar malam di kawasan RTH Teluk Lalong berakhir pada Sabtu malam (26/3/2022) ternyata menyisakan sampah yang berserakan.
Penyelenggara kegiatan terkesan membiarkan sampah berserakan, karena tidak terlihat sampah-sampah tersebut dikumpulkan di satu titik atau diisi ke dalam kantong plastik. Jadilah area ruang terbuka hijau kotor.
Melihat kondisi RTH Teluk Lalong yang kotor, LSM Gabungan Aktivis Mantailobo (GAM) Banggai yang diketuai Idhin Masa turun tangan bersama sejumlah petugas kepolisian pada Minggu pagi (27/3/2022).
Harapannya agar aksi bersih mereka, bisa mengetuk hati penyelenggara keegiatan untuk turun lapangan dan melakukan pembersihan.
“Kami turun kerja bakti Minggu pagi dengan maksud menggugah penyelenggara kegiatan untuk turun melakukan aksi bersih. Namun sampai menjelang magrib, ternyata tidak ada panitia kegiatan yang turun tangan,” kata Idhin, Minggu petang.
Meski GAM sudah turun tangan, namun karena banyaknya sampah yang berserakan di seluruh kawasan RTH, sehingga aksi bersih tidak selesai. Idhin berharap ada kepedulian penyelenggara, karena kegiatan yang mereka buat sudah selesai, namun sampahnya berserakan dan membuat ikon Kota Luwuk itu jadi jorok. “Ini sampahnya bukan hanya plastik, sampai ada sisa makanan dan bahkan kotoran manusia yang diisi di kantong plastic. Pokoknya jorok sekali,” kata ketua LSM yang bergerak di bidang lingkungan itu. Sebagian sampah plastik kata dia, ada yang akhirnya ditiup angin hingga ke saluran pembuangan dan laut Teluk Lalong, sehingga makin menambah banyaknya sampah di laut.
Dari amatan media ini, tak hanya sampah yang banyak, sejumlah rumput taman juga rusak, karena menjadi lokasi berdirinya stand dan lapak. “Memang tamannya juga rusak, karena ada stand berdiri di atasnya,” ujar Idhin.
Hingga Minggu malam, sampah masih terlihat berserakan di kawasan RTH, karena area yang bisa dibersihkan GAM baru di titik tertentu seperti pintu masuk dari arah DPRD Banggai. (*)
Penulis: Iskandar Djiada