FEB Unismuh Luwuk Kukuhkan 214 Sarjana Baru

Wahyudin: Ini Titik Awal Untuk Meraih Kesuksesan

BANGGAI RAYA- Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unismuh Luwuk sukses mengukuhkan atau meyudisium 214 lulusan sarjana yang terdiri dari 67 orang lulusan Prodi Manajemen dan 147 orang lulusan Prodi Akuntansi, Kamis malam (17/12/2020) di Hotel Santika Luwuk.

Dekan FEB Unismuh Luwuk, Wahyudin Rahman bersama jajarannya. FOTO: JAJAD

Ratusan sarjana baru ini dikukuhkan secara resmi oleh Dekan FEB Unismuh Luwuk, Wahyudin Rahman SE., MM., dan turut dihadiri Wakil Rektor I, Mustafa Abd Rahim,Wakil Rektor III, Agung K Djibran, mantan WR I, Dr. Moh. Gifari Sono sejumlah dekan,wakil-wakil dekan dan dosen di FEB Unismuh Luwuk. 

Bacaan Lainnya
Dekan FEB Unismuh Luwuk,Wahyudin Rahman memberikan sambutan.FOTO: JAJAD

Dekan FEB Unismuh Luwuk, Wahyudin Rahman SE., MM., mengucapkan selamat kepada sarjana baru yang baru saja dikukuhkan baik itu Sarjana Manajemen (S.M) maupun Sarjana Akuntansi (S.Ak). Dengan dikukuhkanya sebagai seorang sarjana, ratusan lulusan FEB ini diharapkan mampu memberikan kebanggaan bagi diri sendiri, keluarga maupun masyarakat.

Dekan FEB Unismuh Luwuk, Wahyudin Rahman dan jajarannya foto bersama dengan sarjana baru. FOTO: JAJAD

“Pada kesempatan ini, saya memohon maaf kepada sarjana baru, karena pada malam istimewa ini kami tidak bisa menghadirkan orangtua atau keluarga di tengah acara. Karena disebabkan kita berada di tengah era pandemi Covid-19. Tapi semoga acara ini tidak mengurangi sedikit kebahagian kita,” ujar Wahyudin Rahman.

Dikukuhkan dan telah menyandang gelar sarjana kata Wahyudin, bukanlah akhir dalam perjuangan. Tapi ini adalah titik awal perjuangan para lulusan untuk meraih kesuksesan. “Tentunya bukan hanya sampai di sini kalian belajar, dan bukan cuma di bangku kuliah kalian belajar. Tapi segala persolaan atau kesulitan di tengah masyarakat itu menjadi sumber kalian belajar untuk meraih kesuksesan,” katanya.

Dekan FEB Unismuh Luwuk, Wahyudin Rahman dan jajarannya foto bersama dengan sarjana baru. FOTO: JAJAD

Olehnya, Ia berpesan kepada ratusan alumninya untuk terus belajar, selalu semangat dan mampu menjaga integritas sebagai seorang sarjana. Jika ini bisa dilakukan kata dia, para lulusan bisa meraih kesuksesan.

Saat ini kata Aco sapaan akrabnya, status sebagai mahasiswa memang telah berakhir.  Dan saat ini, para lulusan telah menyandang status sebagai alumni dengan harapan tetap menjaga hubungan silaturahmi dengan fakultas. “Teruslah memberikan kontribusi untuk FEB. Di FEB juga memiliki Ikatan Alumni atau disebut IKA FEB. Berikan kontribusi terbaik untuk membantu fakultas dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas, agar kita bisa mencapai visi misi kita yaitu Unggul, Islami dan Berdaya Saing,” pesannya.

Di akhir sambutannya, mewakili civitas akademika, Ia juga memohon maaf kepada para sarjana baru jika dalam proses akademik banyak kekurangan. Dan ucapan terimakasih kepada orangtua atau keluarga para sarjana baru, yang telah mempercayakan anak-anaknya untuk kuliah di fakultas tersebut.

Sementara itu, Rektor Unismuh Luwuk, yang diwakili Wakil Rektor I Bidang Akademik, Mustafa Abd Rahim mengapresiasi dan mengucapkan selamat atas capaian para lulusan FEB hingga menyandang gelar sarjana. “Setelah dikukuhkan, para alumni hanyalah meninggalkan tempat lama, tapi kampus yang sebenarnya adalah di tengah masyarakat. Kualitas anda akan diuji ketika anda memasuki kampus yang sebenarnya yaitu di tengah-tengah masyarakat,” ujarnya.

Dua hal yang ditekankan Mustafa Abd Rahim kepada ratusan sarjana baru. Yakni persepsi dan referensi. Ketika telah menyandang gelar sarjana, para lulusan akan dihadapkan di dengan stigma-stigma negatif. “Persepsi masyarakat itu tentunya akan berbeda. Tidak semua masyarakat menganggap sarjana itu baik, dan hanya anda (sarjana baru) yang bisa menjawab bahwa sarjana itu baik,” kata Mustafa.

Kemudian, sebagai seorang sarjana harus mampu memberikan contoh terbaik kepada masyarakat. Karena di tengah masyarakat banyak kasus terjadi, justru orang memilih yang bukan sarjana ketimbang sarjana. Hal itu disebabkan seorang sarjana tidak mampu memberikan suri teladan yang baik. “Untuk itu saya ingatkan kepada semua sarjana baru, jangan sampai kita putus komunikasi. Dosen maupun pejabat selalu membuka diri, dan siap untuk diajak konsultasi,” tandasnya. JAD