BANGGAI RAYA- Fakultas Perikanan (Faperik) Universitas Muhammadiyah Luwuk Banggai (UMLB) menggelar seminar secara daring atau online (Webinar) tentang Menakar Potensi Maritim Kawasan Indonesia Timur Bagian Tengah yang diprakarsai oleh Lembaga Sumberdaya Pesisir dan Maritim (LSPM), Kamis (20/5/2021).
Webinar yang dibuka oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Luwuk Banggai, Sutrisno K Djawa dengan pemateri Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi, Kemenko Kemaritiman dan Investasi Drs. Basilio Dias Araujo, M.A., Dosen MSP FPIK IPB, Dr. Ir. Luky Adrianto, M.Sc, Ketua Lembaga Sumberdaya Pesisir dan Maritim/Dosen Universitas Muhammadiyah Luwuk, Dr. Samsu Adi Rahman, S.Pi, M.Si, serta moderator, Dr. Ferdianand Hukama Taqwa, S.Pi, M.Si yang juga Dosen Budidaya Perairan Universitas Sriwijaya.
Narasumber pertama, Drs. Basilio Dias Araujo, M.A menyampaikan terkait kebijakan dan pengelolaan potensi maritim Kawasan Indonesia Timur Bagian Tengah (KIT-BT), pemateri kedua, Dr. Ir. Luky Adrianto, M.Sc menyampaikan materi dengan judul Menakar Potensi Maritim KIT-BT, dan pemateri ketiga, Dr. Samsu Adi Rahman, S.Pi, M.Si menyampaikan Peran Perguruan Tinggi Dalam Pengelolaan Potensi Maritim KIT-BT.
Menurut Basilio, bahwa terjadinya disparitas antara Indonesia timur dan bagian barat disebabkan kurangnya sumber daya manusia yang mendukung potensi yang ada di daerah, sehingga diharapkan peran perguruan tinggi untuk membantu peningkatan SDM dan perguruan tinggi juga diharapkan bisa berkontribusi dalam perumusan roadmap kemaritiman.
Selain itu, Ia juga menyampaikan selama ini masyarakat masih mengelola perikanan tangkap, budidaya dan industri pengolahan. “Kita sudah mulai menyentuh bioteknologi supaya tidak tertinggal,” harap Basilio Dias Araujo.
Poin penting juga disampaikan oleh Dr. Ir Luky Adrianto, bahwa Indonesia Timur selama ini memiliki potensi yang sangat sangat besar, terutama di WPP 714, 715, dan 716. Sehingga Ia berharap, akan lahir poros maritim bagian tengah jika potensi yang ada dikelola dengan maksimal.
Sedangkan, Ketua Lembaga Sumberdaya Pesisir dan Maritim, Universitas Muhammadiyah Luwuk Banggai, Dr. Samsu Adi Rahman, S.Pi, M.Si menyampaikan, bahwa untuk membangun dan mengembangkan potensi maritim KIT-BT adalah kolaborasi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Pelaku Usaha, Perguruan Tinggi dan masyarakat.
Lebih lanjut, Adi mengatakan bahwa untuk menjadi negara maritim, negara harus memahami laut, memanfaatkan laut secara berkelanjutan, mengamankan dan memelihara laut.
“Peran perguruan tinggi sebaiknya diarahkan pada tiga kegiatan utama yaitu aspek tridharma, yakni pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang memiliki peranan sangat penting dalam proses pembangunan dan mempengaruhi perubahan-perubahan dalam masyarakat,” kata Samsu Adi Rahman.