BANGGAI RAYA-Kabupaten Banggai, wilayah di ujung timur Sulawesi Tengah ini memiliki beragam potensi wisata dengan keindahan yang tak kalah dibanding daerah lain di Indonesia. Namun sayang, banyak potensi wisata tersebut belum tergarap secara optimal.
Karenanya, peranan dunia usaha, seperti Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang beroperasi di Kabupaten Banggai, juga sangat dibutuhkan demi mendorong pengembangan sektor pariwisata. Salah satu BUMN yang kini terlibat secara aktif dalam pengembangan kepariwisataan, khususnya di lokssi-lokasi potensial namun masih terpendam, adalah Joint Operating Body Pertamina Medco E&P Tomori Sulawesi (JOB Tomori).

Perusahaan hulu migas yang ada di bawah pengawasan SKK Migas itu, juga terlibat secara aktif dalam mendorong pengembangan potensi pariwisata, dengan harapan agar perekonomian masyarakat tumbuh seiring dengan pengembangan industri migas di Kabupaten Banggai.
Kepedulian JOB Tomori terhadap pengembangan potensi wisata, seperti terlihat di Desa Argomulyo, Kecamatan Moilong. Keberadaan embung atau waduk kecil di desa tersebut, sudah dikembangkan oleh pemerintah desa sejak beberapa tahun lalu. Upaya pemerintah desa tersebut akhirnya mendapatkan perhatian dari JOB Tomori, yang kemudian ikut mengambil peran dalam proses pengembangannya, hingga mendorong tumbuhnya lembaga pengelola yang profesional di tingkat desa.
Kades Argomulyo, Waimin, yang berbicara di hadapan wartawan dan tim JOB Tomori dan SKK Migas Perwakilan Kalimantan Sulawesi, saat kegiatan roadshow kelembagaan melalui program site visit, Senin (22/5/2023) mengatakan, keberadaan ekowisata itu sudah berdiri sejak tahun 2019. Saat diresmikan, lokasi wisata alam dan pemancingan itu cukup ramai, namun karena tak lama kemudian muncul wabah Covid-19, sehingga terjadi pembatasan kegiatan sosial, dan akhirnya ekowisata itu ditutup.
Saat mulai dibuka lagi pasca covid, kondisinya tidak seramai sebelumnya, karena fasilitas yang sebagiannya sudah rusak. Karenanya, pemerintah desa melalui Pokdarwis (kelompok sadar wisata), masih menutup lokasi itu, untuk kebutuhan pembenahan.
Sebelumnya kata dia, ekowisata itu sudah sempat mendapatkan sentuhan dari JOB Tomori, dengan terbangunnya sejumlah sarana pendukung wisata.
Kades mengatakan, masih membutuhkan pendampingan dari JOB Tomori. Meskipun ekowisata itu dikerjakan di masa kades sebelumnya, namun Waimin merasa bahwa lokasi wisata ini sudah terbangun, dan ia sebagai kades saat ini wajib melanjutkan program yang ada.
Sebagai kades, ia berterima kasih atas bantuan JOB Tomori diperiode lalu. Ia mengharapkan dampingan teknis dan anggaran dari JOB Tomori tetap bisa berlanjut saat ini.
Yudianto, selaku Comdev Section Head JOB Tomori yang memberikan sambutan mengatakan, JOB Tomori sebagai perusahaan milik negara terus berupaya untuk berkomunikasi dan membangun kemitraan pemerintah desa dalam upaya pengembangan sektor pariwisata.
Sebab bidang comunity development JOB Tomori juga memiliki program pemberdayaan di bidang ekonomi, termasuk menghidupkan BUMDes, seperti yang ada di Argomulyo.
JOB Tomori kata dia, tetap akan memberikan perhatian, sehingga potensi ekonomi seperti ekowisata di Argomulyo itu, bisa dikembangkan dan menghasilkan pemasukan bagi desa, sekaligus menyejahterakan masyarakat sekitar.
Sementara itu Ary bagus Pratomo selaku staf senior SKK Migas Kalsul mengatakan, program pemberdayaan masyarakat ini memang bertujuan agar ada pergerakan kehidupan ekonomi masyarakat.
“Ini wujud komitmen KKKS untuk mengembangkan masyarakat di sekitar wilayah operasinya.
Apalagi pemberdayaan BUMDes, memang bertujuan untuk mendorong perbaikan kualitas ekonomi masyarakat.
“Setiap program diharap bisa berkelanjutan kemudian mewujudkan kemandirian usaha ekonomi desa,” tuturnya.
Terkait program site visit untuk media dan wartawan, baik pimpinan JOB Tomori, SKK Migas dan wartawan, berharap bisa membantu aspek promosi lokasi wisata Banyu Langit di Desa Argomulyo Kecamatan Moilong tersebut, sehingga bisa menarik datangnya wisatawan.
Lokasi ekowisata Banyu Langit itu memiliki luas hampir 6 hektar, dengan obyek yang tersedia antara lain waduk kecil, sarana mancing, hutan untuk jelajah alam hingga sarana kuliner.
Pokdarwis setempat kini tengah menyusun desain pengembangan ekowisata tersebut, dan untuk mewujudkannya, masih membutuhkan sentuhan dari JOB Tomori. “Kami tengah menyusun desain pengembangan, dan nantinya akan menggandeng kelompok perikanan, agar lokasi wisata tersebut benar-benar siap menerima pengunjung dengan ragam tujuan, melalui penyediaan sarana mancing, bermain anak, kuliner hingga fasilitas jelajah alam,” jelas Wahyudi, Ketua Pokdarwis Argomulyo. DAR