Disdag Temukan Penjual Nakal

Hasil Sidak di Pasar Simpong

BANGGAI RAYA- Dinas Perdagangan (Disdag) Banggai menggelar inspeksi mendadak (sidak) harga sembilan bahan pokok (sembako) di Pasar Simpong. Hasilnya, ditemukan indikasi sejumlah penjual yang sengaja menaikkan harga di tengah mewabahnya covid-19.

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Banggai, Hasrin Karim mengungkapkan, sidak itu dilakukan menyikapi keluhan masyarakat tentang kenaikan harga beras dan gula. “Sidak kami lakukan di Pasar Simpong, kami temukan salah satu toko yakni Toko Sukses menjual gula dengan harga per Kg Rp20 ribu. Padahal normalnya per Kg Rp18 ribu, tapi kami sudah tegur dan peringatkan supaya jangan mengambil keuntungan di kondisi seperti saat ini,” terang Hasrin Karim kepada Banggai Raya di ruang kerjanya, Rabu (1/4/2020).

BACA JUGA:  Proyek Dermaga Terapung Dibatalkan Dispar Banggai, Rp899 Juta Jadi Silpa di Awal Tahun

Selain itu, ada juga pengecer beras yang menaikkan harga tidak normal. Sepeti menjual beras dengan harga Rp11 ribu per liter. Padahal normalnya harga beras per liter itu berkisar Rp8.500. “Naiknya harga sembako itu, sumbernya ada pada distributor. Kami temukan penjual beras yang menjual beras dengan harga Rp8.500 per liter, tapi saat saya mengecek harga sembako lainnya dan meninggalkan tempat tersebut, mereka langsung menaikkan harganya menjadi Rp11 ribu. Memang ada distributor yang nakal,” aku Hasrin.

BACA JUGA:  Tokoh Agama Usin, Sebut Anti Murad Ideal Berpasangan Dengan Bali Mang 
BACA JUGA:  DSNG Gelar Halalbihalal Bersama Wartawan di Luwuk

Saat sedang sidak, Hasrim Karim menghimbau distributor untuk tidak menaikkan harga atau mengambil keuntungan dari kondisi saat ini.

“Setelah kami cek di lapangan, syukur sudah bisa kami kendalikan. Masyarakat tidak perlu cemas dengan isu-isu harga yang naik. Makanya, kami himbau kepada distributor jangan mengambil keuntungan dengan kondisi saat ini, karena keuntungan yang diperolah dari kondisi saat ini tidak akan berguna, karena banyak orang yang menderita karena perbuatan itu,” imbaunya. SAH