Diangkut Tol Laut, Semen di Luwuk Tetap Mahal, Siapa Diuntungkan?

BANGGAI RAYA-Pemerintah pusat sejak tahun 2020 awal, mulai memberlakukan tol laut, sebuah konsep pengangkutan logistik melalui jalur laut dengan tarif murah karena disubsidi pemerintah, agar menciptakan harga yang murah di pasaran.

Program yang dicanangkan Presiden RI Joko Widodo ini bertujuan untuk menghubungkan pelabuhan-pelabuhan besar yang ada di Indonesia. Dengan adanya hubungan antara pelabuhan-pelabuhan laut ini, pemerintah berharap kelancaran distribusi barang dapat tercipta hingga ke pelosok, juga mewujudkan pemerataan harga logistik setiap barang di seluruh wilayah Indonesia, dan akhirnya harga-harga akan turun. Salah satu pelabuhan yang disinggahi jalur tol laut, adalah Pelabuhan Luwuk.

BACA JUGA:  Air Bersih Bulakan Belum Bermanfaat Jadi Sorotan Aleg Banggai

Namun konsep tersebut ternyata belum berjalan efektif, khususnya untuk jenis barang tertentu seperti semen, salah satu bahan utama kegiatan pembangunan. Padahal semen khusus merek Tonasa yang masuk di Kota Luwuk, sudah diangkut menggunakan kapal tol laut. Artinya, biaya pengiriman barangnya sudah disubsidi oleh pemerintah, karena tarif angkutan kapal tol laut jauh lebih murah dibanding tarif menggunakan kapal pelayaran swasta.

Sejumlah informasi toko yang menjual semen di Luwuk menyebutkan, harga semen merk Tonasa di Luwuk tetap berada di kisaran Rp78.000-Rp80.000 per sak ukuran 50 kilogram. Kondisi harga ini seolah tidak terpengaruh dengan pengangkutan yang dilakukan dengan tol laut. Lalu siapa yang diuntungkan?

BACA JUGA:  DSNG Gelar Halalbihalal Bersama Wartawan di Luwuk

Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan Luwuk Suleman kepada wartawan di kantornya, Jumat (26/8/2022) mengatakan bahwa konsep tol laut dimaksudkan untuk memudahkan pengangkutan orang dan barang ke seluruh pelosok dengan harga yang murah sebab disubsidi oleh pemerintah.

Untuk Pelabuhan Luwuk kata dia, tol laut yang datang mengangkut semen tonasa, sembako dan air mineral dari luar ke Luwuk. “Saya juga bingung kalau ada laporan bahwa harga semen tonasa masih mahal. Kita butuh bantuan Pemda untuk mengawasi, sebab konsep tol laut salah satunya adalah menekan harga agar tidak mahal. Kalau masih mahal, berarti masyarakat dirugikan, dan ada yang diuntungkan sebab memanfaatkan angkutan yang disubsidi pemerintah,” ujarnya.

BACA JUGA:  Proyek Dermaga Terapung Dibatalkan Dispar Banggai, Rp899 Juta Jadi Silpa di Awal Tahun

Tol laut kata dia, tarifnya sangat murah dibanding pelayaran umum swasta, sehingga barang yang sampai di titik distribusi lewat tol laut harus lebih murah, dibanding barang yang diangkut pelayaran umum. DAR

Pos terkait