BANGGAI RAYA- Developer atau pengembang perumahan BTN Bukit Mambual Regency diminta untuk segera merealisasikan pembangunan sarana air bersih di perumahan tersebut. Pasalnya selama ini masyarakat di perumahan tersebut sangat kesulitan untuk mendapatkan air bersih.
Kamis (11/6/2020), Pemerintah Kelurahan Bukit Mambual di bawah pimpinan Lurah Nurhidayah Lamondjong memfasilitasi pertemuan bersama masyarakat BTN Mambual. Hadir pada pertemuan itu perwakilan Dinas Lingkungan Hidup Banggai, Direktur PDAM Banggai, Arwin Alimun, Sekcam Luwuk Selatan, Sriwahyuningsih, developer atau pengembang dan pihak Bank BTN Cabang Luwuk serta Babinsa di wilayah tersebut.
Ada tiga permasalahan yang dibahas dalam pertemuan itu yakni retribusi sampah, penerangan jalan dan air bersih yang sudah lama dijanjikan pihak pengambang yang tak kunjung terealisasi.
Untuk retribusi sampah, masyarakat meminta kepada DLH Banggai untuk menyediakan tong sampah, sehingga sampah dapat dijemput dari rumah-rumah warga. Namun untuk saat ini pihak DLH belum bisa merealisasikan hal itu. Untuk saat ini DLH baru bisa menyediakan kontainer sampah.
Untuk itu, karena pengelolaan sampah di perumahan tersebut belum dijemput di rumah masing-masing, masyarakat meminta kepada DLH untuk menurunkan tarif retiribusi sampah yang sebelumnya Rp17 ribu, menjadi Rp10 ribu per bulan. Hal itu pun disepakati langsung oleh DLH Banggai.
Terkait lampu jalan untuk menerangi jalan, Lurah Bukit Mambual, Nuhidayah Lamondjong menjanjikan akan memprogramkan hal tersebut ke depan. Hanya saja tentunya dilakukan secara bertahap. “Jika terealisasi dengan dana kelurahan nanti, Insya Allah minimal satu buah akan dipasang di sini. Karena tidak bisa semua ditaro di sini, mengingat anggarannya pun terbatas,” ujarnya.
Tak hanya lampu jalan, Lurah Nurhidayah Lamondjong juga memprogramkan pengadaan tong sampah dan BTN Mambual menjadi salah satu prioritas dalam pengadaan tersebut.
AIR BERSIH HARUS SEGERA DIREALISASI
Sementara, pihak pengembang yang diwakili Fajar menyebutkan bahwa, terkait air bersih pihaknya saat ini tengah berupaya untuk membuat sumur bor. Dan itu sudah dilakukan sejak tahun 2019, hanya saja tahun lalu belum terwujud.
“Dan tahun 2020 tepatnya Februari lalu, kami panggil lagi geolistrik. Sudah didatangkan dan melakukan survei, ada lima titik. Rata-rata kedalaman 150 meter,” aku Fajar.
Jika sumur bor itu bisa terwujud kata Fajar, pengelolaan air bersih itu akan dilakukan oleh pihak vendor. “Kita hanya memfasilitasi tanahnya saja. Jadi saat ini kami juga menunggu, itu operatornya dari Jawa. Informasi terakhir, dari 12 operator baru satu yang keluar rapid testnya (sebagai persyaratan untuk keluar daerah). Kami juga sebenarnya hanya dijanji,” akunya.
Tidak adanya kepastian kapan air bersih bisa diwujudkan oleh pihak pengembang, masyarakat meminta agar developer menambah jatah gratis air bersih dalam sebulannya. Jika sebelumnya hanya diberi dua tandon atau dua ton air bersih gratis, masyarakat meminta untuk ditambah menjadi lima tandon per bulan. Hanya saja hal itu belum disepakati oleh developer karena masih akan dikordinasikan kepada pimpinannya.
Menyikapi hal tersebut, Direktur PDAM Luwuk, Arwin Alimun akan berupaya untuk memasukan jaringan air bersih di BTN Bukit Mambual. “Saya tadi panggil Kabag Teknik, saya bukan berjanji tapi berupaya. Ada potensi yang bisa kami lakukan oleh PDAM. Hanya saja memang saat ini kami tersita waktu dengan perbaikan sistem yang ada,” katanya.
Akan dibangunnya 1.200 unit rumah di BTN Bukit Mambual kata Arwin, itu merupakan potensi luar biasa untuk pengembangan pelayanan PDAM kedepan. “Direncanakan 1.200 rumah, kalau saya bandingkan sama dengan Kecamatan Pagimana (pelanggan) ini potensi kami. Ini bisa dikembangkan. Jaringan yang ada saat ini, sudah dihentikan sampai di Hi, kita coba manuver aliran dan menambah kapasitas yang rencana ujungnya ada di sini,” jelasnya.
Namun untuk kapan akan terealisasi, ia tak bisa menjanjikan kapan itu terwujud. “Jadi ibu tenang saja, kalau tanya kapan? semoga kita sehat-sehat ya. Tapi saya akan coba dengan kabag teknik untuk menghitung apakah potensi itu bisa, atau kami kerjasama dengan pengembang nantinya,” tandasnya.
Mendapatkan penjelasan dari Direktur PDAM Banggai, masyarakat BTN Mambual mendesak pihak developer agar bekerjasama dengan PDAM untuk merealisasikan air bersih. Sehingga air bersih dapat segera terwujud! JAD