DBH Migas vs DBH Minerba 2023, Siapa Unggul di Sulteng?

Pekerja di kawasan IMIP Morowali. Foto google map

BANGGAI RAYA-Dalam beberapa waktu terakhir, muncul beragam informasi yang menempatkan Provinsi Sulawesi Tengah sebagai salah satu sentra pertambangan minerba, khususnya bijih nikel, dan menggeser migas sebagai pertambangan andalan sejak beberapa tahun lalu, khususnya pasca peresmian industri hulu migas dan pabrik pengolahan gas alam cair atau LNG di Kabupaten Banggai.

Sementara bagi Provinsi Sulteng dan 13 kabupaten/kota yang ada di dalamnya, masuknya pertambangan migas dan disusul oleh minerba secara besar-besaran, maka selain membuka ruang rekrutmen tenaga kerja yang besar, juga memberi pemasukan bagi daerah melalui dana bagi hasil (DBH) yang dikucurkan pemerintah pusat melalui Kementerian Keuangan kepada masing-masing daerah.

BACA JUGA:  Warga Bersyukur, Bisa Beli Gas Elpiji Rp18 Ribu di Pasar Murah Ramadhan Pemda-Kejari Banggai

Namun dari dua tambang andalan tersebut, sektor mana yang paling banyak memberi sumbangan pada pendapatan daerah.

Berdasarkan data Dirjen Perimbangan Keuangan Kemenkeu RI, dua sektor tersebut yakni migas dan minerba memang menjadi penyumbang terbesar DBH. Untuk APBD Sulteng, dari total DBH di tahun 2023 mendatang sebesar Rp427,6 miliar, sebagian besarnya diperoleh dari migas dan minerba, dengan pendapatan terbesar dari DBH Minerba senilai Rp221,1 miliar, sementara dari DBH Migas senilai Rp78,2 miliar.

Minerba juga menjadi pendapatan DBH terbesar bagi Kabupaten Morowali yang mencapai angka Rp414,4 miliar, sementara dari DBH Migas hanya sebesar Rp9,3 miliar. Total DBH bagi kabupaten yang dikenal dengan industri nikel IMIP ini sebesar Rp507,5 miliar.

BACA JUGA:  Promo Ramadhan Spesial Bersama Hasjrat Toyota Luwuk

Secara total DBH, Kabupaten Banggai masih yang tertinggi sebesar Rp560,7 miliar, dengan pendapatan terbesar dari DBH Migas senilai Rp287,8 miliar dan minerba senilai Rp99,3 miliar.

Setelah Banggai barulah Morowali, disusul Morowali Utara dengan total pendapatan DBH sebesar Rp231,3 miliar, dengan pos terbesar dari minerba senilai Rp141,6 miliar dan migas Rp66,9 miliar.

BACA JUGA:  Senin Kemarin, Sekolah di Banggai Mulai Mencairkan Dana BOS 2024

Di bawah Morowali Utara ada Touna dengan total DBH sebesar Rp119 miliar, antara lain dari DBH Migas senilai Rp 68,2 miliar dan DBH Minerba senilai Rp 39,5 miliar. Sementara kabupaten lain yakni Bangkep, Buol, Toli-Toli, Donggala, Poso, Parimo, Sigi, Balut dan Kota Palu, kebagian DBH Migas sebagai daerah tetangga sebesar Rp9,3 miliar. Untuk DBH Minerba nilainya bervariasi sesuai potensinya.

Dari data Dirjen Perimbangan Keuangan Kemenkeu tersebut, terlihat bahwa potensi DBH Minerba cukup besar, seperti terlihat dalam jumlah DBH untuk Kabupaten Morowali dan Morowali Utara. DAR