BANGGAI RAYA- Praktisi migas Prof Rudi Rubiandini meminta agar pemerintah daerah menggunakan dana bagi hasil (DBH) migas sebaik-baiknya untuk kepentingan rakyat, termasuk meningkatkan sumber daya manusia anak-anak daerah agar mereka bisa menguasai teknologi bidang minyak dan gas bumi, agar ke depan anak-anak tersebut mampu mengisi kebutuhan tenaga kerja di industr hulu migas.
Berbicara dalam forum Temu Wartawan Banggai yang digelar JOB Tomori dan SKK MIgas Perwakilan Kalsul, Senin (13/12/2021), mantan kepala SKK MIgas itu mengatakan, dana bagi hasil migas itu harus menyentuh bidang pendidikan, khususnya untuk menyekolahkan anak-anak daerah pada bidang migas, sehingga mereka memiliki pengetahuan yang cukup dan menguasai teknologi yang dibutuhkan industri padat modal tersebut.
“Gunakan sebagian DBH untuk menyekolahkan anak-anak daerah. Siapkan anak-anak tersebut untuk menguasai teknologi migas. DBH jangan dipakai untuk buat ‘patung’ atau bangunan yang tidak bermanfaat,” ujarnya.
Kesiapan sumber daya manusia di daerah ini penting kata dia, termasuk saat BUMD hendak meengelola participating interest (PI) 10 persen. Sebab saat ada PI kata dia, maka yang berperan dan terlibat langsung adalah perusahaan daerah, bukan pemerintah daerah. Dalam kondisi inilah, perlu ditunjang dengan kesiapan sumber daya manusia yang mengusai teknologi migas.
Kegiatan temu wartawan pada Senin di salah satu hotel di Luwuk, merupakan rangkaian akhir dari pelaksanaan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang digelar PWI Sulteng dan PWI Banggai dengan dukungan Joint Operating Body Pertamina Medco E&P Tomori Sulawesi (JOB Tomori).
Kegiatan itu juga dihadiri Agus Sudaryanto sebagai Relation, Security & Comdev Manager JOB Tomori serta Faisal Abdi, Spesialis Dukungan Bisnis SKK MIgas Perwakilan Kalimantan Sulawesi. (*)
Penulis: Iskandar Djiada