Danramil Akan Tindak Tegas Pelaku Tawuran Siswa di Luwuk

BANGGAI RAYA- Belum tuntasnya kasus tawuran antar siswa SMKN 2 atau dikenal sebagai STM Luwuk dengan SMAN 1 Luwuk, yang ditandai dengan masih adanya perkelahian dan aksi saling cegat, membuat Danramil Luwuk Letda Inf Romel geram.

Saat memberikan pengarahan di hadapan siswa STM Luwuk, Jumat pagi (21/10/2022), Danramil Luwuk yang baru menjabat beberapa bulan ini menegaskan, ia bersama kepolisian dan Pol PP akan melakukan tindakan tegas terhadap pelaku tawuran. “Jadi saya minta berhenti berkelahi, berhenti tawuran, karena kami akan melakukan tindakan tegas terhadap seluruh pelakunya,” tandas Danramil.

BACA JUGA:  Lebaran Ketupat di Toima, Anti Disambut Antusias Warga 9 Desa

Menurut dia, persoalan tawuran siswa dan aksi saling cegat, sudah cukup meresahkan berbagai pihak, sehingga aparat tidak akan segan melakukan tindakan. Bahkan dari aksi itu, sudah ada korban lain, yakni sopir angkutan umum yang kaca mobilnya pecah karena dilempari siswa yang diduga dari SMKN 2 atau STM itu. “Hal seperti ini sudah tidak bisa dibiarkan,” ujarnya.

Sementara Kacabdis Pendidikan Wilayah Banggai, Bangkep dan Balut mengatakan bahwa pelaku perkelahian harus mendapat sanksi dari sekolah. “Di sekolah sebelah, SMA 1 sudah ada sanksi skorsing pada siswa yang berkelahi. Saya minta di SMK 2 juga harus ada sanksi skorsing pada siswa yang terlibat,” tandasnya.

BACA JUGA:  Lebaran Ketupat di Toima, Anti Disambut Antusias Warga 9 Desa

Kepala SMKN 2 Luwuk pada kesempatan itu mengatakan bahwa sarana sekolah harus dilengkapi agar anak-anak banyak kegiatan dan tidak berkeliaran. Namun saat ditemui usai memberi pengarahan, ia enggan memberi keterangan lebih jauh.

Kepala SMAN 1 Luwuk Ardi Umar yang ditemui di SMKN 2 mengatakan, ia sudah memberikan sanksi terhadap siswa yang terlibat perkelahian. Namun ia mengakui bahwa saat pengarahan, biasanya yang hadir adalah anak yang baik atau tidak terlibat perkelahian, sementara ada yang masih berkeliaran di luar sekolah. “Karenanya saya melakukan pemantauan di area luar, guna mengecek apakah ada kerumunan siswa saya atau bagaimana,” tuturnya.

BACA JUGA:  Lebaran Ketupat di Toima, Anti Disambut Antusias Warga 9 Desa

Terkait dengan kasus pelemparan mobil angkutan umum yang menyebabkan kaca pecah, diperoleh informasi bahwa polisi tengah melakukan penyelidikan. Sejumlah guru SMKN 2 mengatakan, nanti orang tua siswa yang anaknya terlibat akan diminta mengganti kaca mobil yang pecah. DAR