Corona Negatif, Jangan Sampai Istri ‘Positif’

I Wayan Suartika
KHAWATIR KELAHIRAN MENINGKAT

BANGGAI RAYA- Di tengah pandemi virus corona atau covid-19, masyarakat dianjurkan untuk tetap berada di rumah. Jika pun harus keluar rumah, masyarakat diminta untuk mengenakan masker.

Untuk mencegah penyebaran virus corona, Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Kabupaten Banggai ikut ambil bagian.

Instansi yang dipimpin I Wayan Suartika itu gencar melakukan sosialisasi pencegahan penyebaran virus corona melalui baliho yang disebar di 23 kecamatan. Tak hanya itu, pihaknya juga membagikan 1000 masker untuk mencegah penyebaran virus corona.

Tidak hanya sosialisasi tentang pencegahan virus mematikan, P2KBP3A juga menyosialisasikan terkait program KB. “Tujuan utamanya yaitu menyampaikan pesan KB melalui medai yang ada. Saat ini yang pas ya melalui media masker ini,” ujar Kadis I Wayan Suartika kepada Banggai Raya, Rabu (6/5/2020) via pesan WhatsApp.

BACA JUGA:  DSLNG Gelar Halalbihalal Bersama Wartawan di Luwuk

Di masker yang dibagikan instansi tersebut, dilengkapi dengan tulisan #Pakai Masker Itu Keren# dan #Dua Anak Lebih Keren#. Tulisan ini tentunya sangat menarik masyarakat untuk mengikuti anjuran dalam masker tersebut.

Banyaknya waktu keluarga di rumah di tengah pandemi ini, Wayan mengaku sedikit khawatir akan meningkatnya jumlah kehamilan dan kelahiran bayi. Jangan sampai kata dia, terjadi baby booming karena mencegah Covid-19. “Jangan sampai terjadi Covid-19 negatif, tapi istri yang positif (hamil). Dua-duanya mesti negatif,” katanya.

Olehnya, Ia berpesan kepada pasangan usia subur di tengah pandemi ini agar menggunakan alat kontrasepsi. Sehingga angka kelahiran di tengah wabah ini bisa tetap ditekan. “Kami sudah mendistribusikan obat dan alat kontrasepsi (alokon) di semua Faskes atau puskesmas di Kabupaten Banggai,” pungkasnya.

BACA JUGA:  Jelang Pilkada Banggai APDESI Diminta Netral

TUNDA KEHAMILAN DI TENGAH PANDEMI

Dikutip dari pemberitaan Tribunpalu.com, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Bencana (BKKBN) Hasto Wardoyo, menyarankan untuk menunda kehamilan selama pandemi virus corona (Covid-19) belum bisa dikendalikan.

Ada beberapa pertimbangan untuk menunda kehamilan. Pertama, karena saat hamil muda imunitas ibu otomatis akan menurun.

Belum lagi, biasanya ibu pusing dan mual yang membuat kondisi tubuh drop. Itu sangat rentan terjangkit Covid-19.

“Hamil muda di masa corona karena tubuh itu beda saat hamil, karena daya tahan tubuhnya akan menurun, sedangkan saat ini imunitas sangat dibutuhkan,” kata Hasto saat Webinar Website Siap Nikah, Senin (4/5/2020).

BACA JUGA:  Proyek Dermaga Terapung Dibatalkan Dispar Banggai, Rp899 Juta Jadi Silpa di Awal Tahun

Kemudian saat hamil muda dan imunitas menurun, maka tubuh akan mudah terkena infeksi.

Terlebih jika ada reaksi negatif pada janin karena masuknya gen paternal dari ayah ke dalam tubuh ibu sehingga dapat menyebabkan keguguran.

Jika keguguran di masa pandemi corona ini muncul pendarahan maupun reaksi lainnya sedangkan saat ini ada keterbatasan pelayanan adanya karena covid-19.

“Karena di masa pandemi banyak keterbatrasan, akses (kesehatan) yang menurun, jangan hamil dulu, karena saat hamil pastiada masalah lebih baik menghindari masalah, tunda hamil dulu,” ucap Hasto.

Jika sudah positif hamil muda maka disarankan untuk di rumah saja, hindari kegiatan seksual saat hamil, dan konsumsi vitamin sesuai yang diberikan oleh dokter. JAD/TBN