BANGGAI RAYA- Dalam rangka menekan dan mencegah stunting di Indonesia pada tahun 2022 mendatang, BKKBN memprogramkan di setiap desa dibentuk dan dilatih Tim Pendamping Keluarga (TPK). Dalam TPK ini terdiri dari tiga orang yaitu satu Kader KB, satu orang Anggota PKK dan satu orang bidan atau tenaga kesehatan.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Banggai, dr. I Wayan Suartika kepada Banggai Raya, Selasa (16/11/2021).
“Tim Pendamping Keluarga ini ditetapkan dengan SK kepala desa. Jadi, sebelum mereka bertugas, nantinya akan dilatih atau diberikan pemahaman terkait tugasnya sebagai TPK,” ujarnya.
Nah, untuk pelatih TPK ini kata Kadis Wayan, adalah mereka yang sudah dilatih Training of Trainer (TOT) yang dilaksanakan oleh BKKBN. Untuk Sulteng sendiri, telah dilaksanakan secara daring serentak selama dua hari yakni tanggal 9-10 November 2021 lalu yang juga diikuti peserta dari Kabupaten Banggai.
“Peserta dari Kabupaten Banggai yang ikut TOT berjumlah 18 orang. Ini yang nantinya akan ditugaskan melatih di desa-desa yang ada di daerah ini,” jelasnya.
Belasan peserta yang ikut TOT ini terdiri dari TP PKK Banggai satu orang, IBI Banggai satu orang, Dinas P2KBP3A Banggai 2 orang dan selebihnya adalah koordinator PLKB/ PLKB yang ada di kecamatan.
“Jumlah TPK (Tim Pendamping Keluarga) itu sebanyak 337, sesuai dengan jumlah desa dan kelurahan. Keseluruhannya 1.011 orang di mana setiap desa atau kelurahan itu tiga orang,” katanya. Untuk pelaksanaan pelatihan terhadap TPK ini, rencananya akan dilakukan pada akhir November sampai awal Desember 2021 mendatang.
“Nanti mereka turun di kecamatan-kecamatan, rencananya akhir November sampai awal Desember 2021 ini,” tandasnya. (*)
Penulis: Jajad