Bupati Launching Inovasi Ayah/Ibu Asuh Keluarga Berisiko Stunting

Bupati Banggai, Ir. H. Amirudin Tamoreka malaunching inovasi Ayah/Ibu Asuh Keluarga Berisiko Stunting. FOTO: PROKOPIMDA BANGGAI

BANGGAI RAYA- Untuk menjamin program dan kegiatan konvergensi menjangkau keluarga berisiko stunting, Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Kabupaten Banggai melaunching inovasi Ayah/Ibu Asuh Keluarga Berisiko Stunting, Senin (13/6/2022) di Swiss-Bellin Hotel Luwuk.
Peluncuran inovasi atau terobosan baru Dinas P2KB-P3A Banggai ini dipimpin langsung Bupati Banggai, Ir. H. Amirudin Tamoreka.

Dalam laporannya, Kadis P2KBP3A Banggai, Dr. dr. Anang Otoluwa mengatakan, tantangan percepatan penurunan stunting pasca terbitnya Perpres 72/2021 dan Peraturan Kepala BKKBN tentang Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (RAN – PASTI) adalah menjadikan program dan kegiatan konvergensi sampai pada tingkat keluarga berisiko stunting.

BACA JUGA:  Bawaslu Banggai Gelar Apel Peringatan HUT ke-16 Bawaslu

Tahun 2021, kata Anang, BKKBN telah melaksanakan pendataan keluarga (PK 21) dan saat ini telah teridentifikasi keluarga berisiko stunting berdasarkan nama dan alamat.

Dari pendataan keluarga itu, tercatat Kabupaten Banggai mempunyai jumlah keluarga berisiko stunting mencapai 31.381 keluarga, ibu hamil 2372 jiwa, baduta 6936 jiwa, dan balita 13.024 jiwa.

Untuk mengantisipasi jumlah sasaran tersebut kata Anang yang pernah menjabat Kadis Kesehatan Kabupaten Banggai itu, maka diperlukan inovasi.

Inovasi ini sebagai upaya agar semakin banyak keluarga berisiko stunting yang terjangkau dalam kegiatan konvergensi.
“Untuk itulah pemerintah Kabupaten Banggai melalui Dinas P2KBP3A menyelenggarakan inovasi ‘Ayah/Ibu Asuh Keluarga Berisiko Stunting’ yang diluncurkan hari ini oleh Bupati Banggai,” kata Anang Otoluwa.

BACA JUGA:  Bawaslu Banggai Gelar Apel Peringatan HUT ke-16 Bawaslu

Melalui inovasi ini akan divalidasi dan diverifikasi keluarga berisiko stunting di 50 desa lokus stunting hasil rembuk stunting tahun 2022, khususnya yg mempunyai ibu hamil, anak baduta, dan  anak balita. Sehingga dapat dilakukan intervensi baik spesifik maupun sensitif.

Mulai dari Bupati, Wakil Bupati, Sekretaris Daerah, Kepala OPD, Pimpinan BUMN/BUMD, Pihak Swasta, Perguruan Tinggi, Organisasi Agama dan  Kemasyarakatan akan menjadi Ayah/Ibu Asuh Keluarga Berisiko Stunting pada masing-masing satu desa.

Sesuai arahan Bupati sebut Kadis Anang, hasil intervensi akan dibandingkan sebelum dan sesudah  6 bulan untuk mengetahui apakah konvergensi telah menyentuh ke tingkat keluarga dan apakah telah terjadi penurunan stunting.
Kemudian, kepada Ayah/Ibu Asuh Terbaik akan diberikan reward langsung oleh Bupati Banggai. “Mari kita berdoa semoga inovasi ini akan berhasil mempercepat penurunan stunting di Kabupaten Banggai,” harapnya.

BACA JUGA:  Bawaslu Banggai Gelar Apel Peringatan HUT ke-16 Bawaslu

Inovasi ini dilaunching langsung Bupati yang didampingi Ketua Tim Penilai Kinerja Stunting, Kepala Bappeda Banggai, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas P2KB-P3A, Kepala Kantor Kementian Agama, Ketua Tim Penggerak PKK, Ketua IBI, dan Ketua Aisyiyah. (*)

Penulis: Jajad Sudrajad

Pos terkait