Bunuh Diri Semakin Merajalela, Begini Solusi Dalam Islam

Oleh : Fitria A. Sulila, A.Md.Kom

Akhir-Akhir ini berita mengenai bunuh diri mengejutkan publik dunia maya dan dunia nyata . Apalagi mereka yang melakukan aksi bunuh diri hanya berselang beberapa hari dan minggu lalu ada lagi berita yang sama.

Bunuh diri menjadi trending topik di media massa maupun elektronik, mulai dari remaja sampai dewasa, yang belum menikah bahkan yang sudah menikah, mulai dari pelajar, mahasiswa, IRT, karyawan dan lain sebagainya. Dan tak kalah mengejutkan ternyata bukan hanya wilayah di luar Kabupaten Banggai terjadi kasus bunuh diri, di Luwuk Banggai juga terjadi kasus bunuh diri.

Seperti beberapa hari yang lalu, Seorang pria di Kecamatan Kintom, Kabupaten Banggai ditemukan tewas pada Jumat, 14 Juli 2023 sore. Pria berinisial TM ini diduga tewas karena gantung diri.

Kapolsek Kintom AKP Laata mengungkapkan, TM yang berusia 32 tahun pertama kali ditemukan ayahnya. “Korban ditemukan petama kali oleh ayahnya sekitar pukul 14.00 Wita,” ungkap Kapolsek Kintom AKP Laata dalam keterangan resminya pada Sabtu, 15 Juli 2023 siang.

Keterangan ayahnya, korban ditemukan dengan posisi tergantung di dapur dan langsung meminta pertolongan warga sekitar.
Kapolsek Kintom AKP Laata mengungkapkan, TM yang berusia 32 tahun pertama kali ditemukan ayahnya.

“Korban ditemukan petama kali oleh ayahnya sekitar pukul 14.00 Wita,” ungkap Kapolsek Kintom AKP Laata dalam keterangan resminya pada Sabtu, 15 Juli 2023 siang.

Menurut keterangan ayahnya, korban ditemukan dengan posisi tergantung di dapur dan langsung meminta pertolongan warga sekitar.

“Melihat kejadian itu, warga kemudian langsung menghubungi Babinsa setempat,” jelasnya.

Jenazah korban kemudian dievakuasi ke rumah orang tuanya menggunakan mobil. Dari ketarangan warga, bahwa korban mempunyai masalah keluarga.

BACA JUGA:  Pemda Banggai Berkomitmen Jadikan Profesi Guru Bermartabat

Istri korban keluar dari rumah dengan membawa 3 anak dan kembali ke kampung halaman orangtuannya di Banggai Kepulauan sekitar seminggu yang lalu. “Di TKP anggota menemukan barang bukti bekas muntah dan sobekan pembungkus racun tikus, serta tali yang terikat di kayu atap rumah,” pungkas AKP Laata. (banggairaya.id)

Sungguh miris, apalagi jika hal ini dilakukan oleh kaum muslim. Negeri yang katanya mayoritas Muslim menjadi sarang kemaksiatan. Bunuh diri adalah sebuah kemaksiatan yang Allah tidak akan menerima taubatnya seorang hamba.

Sebagaimana dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Ad-Dahak disebutkan:

“Barang siapa terjun dari sebuah bukit untuk menewaskan dirinya maka kelak ia akan masuk neraka dalam keadaan terlempar jasadnya. Ia kekal dalam neraka selama-lamanya.”

“Barang siapa yang meneguk racun dan racun itu menewaskan dirinya, maka racun itu akan tetap dalam genggaman tangannya sambil meneguknya di dalam neraka jahanam. la juga kekal di dalamnya selama-lamanya.”

Jadi, berdasarkan hadis di atas jelas bahwa bunuh diri adalah perilaku yang buruk dan ini bentuk kemaksiatan sehingga balasannya neraka jahanam.

Seorang manusia harusnya punya keteguhan hati dalam menjalankan segala aktivitas hidupnya. Dan pastinya seorang manusia sebelum bertindak harusnya menggunakan akalnya agar bisa membedakan mana yang haq dan mana yang bathil. Mana yang dibolehkan, mana yang diharamkan. Mana yang mendapatkan pahala mana yang berdosa. Bukan asal bertindak bahkan sampai bunuh diri ketika menerima ujian hidup yang luar biasa.

Dan tentu saja ini menandakan bahwa mental-mental masyarakat yang hidup dalam sistem kapitalisme sedang tidak baik-baik saja pun akidah masyarakat mulai terkikis akibat buah dari penerapan system ini. Sistem kapitalisme memang sangat merusak fitrah manusia.

BACA JUGA:  Pemda Banggai Berkomitmen Jadikan Profesi Guru Bermartabat

Sistem kapitalisme ini tidak memberikan solusi atas segala persoalan manusia, sebab dalam sistem ini keuntunganlah yang menjadi keutamaan yang ingin dicapai. Makanya tidak usah heran melihat manusia hari ini berbondong-bondong ingin menjadi kaya raya bergelimangan harta tanpa memikirkan apakah harta yang diperoleh halal atau haram.

Selain ingin menjadi kaya raya, sistem kapitalisme ini juga mendukung sebuah kebebasan manusia untuk melakukan sesuatu sesuai kehendaknya, yang penting senang maka bebas untuk bermaksiat seperti berjudi, minum khamar, free seks, dan lain-lain.

Contohnya bunuh diri karena hamil di luar nikah, bukankah Allah telah memperjelas dan mempertegas ayat jangan sekali-kali memdeksti zina, mendekati saja tidak diperbolehkan apalagi sampai masuk ke dalam aktivitas yang menjerumuskan diri dalam perzinaan.

Hari ini mungkin hanya chatingan, besoknya tatap-tatapan, besoknya lagi pegangan tangan, besoknya usap tangan, kecup tangan, besoknya kecup kening dan akhirnya terjadilah hal yang tidak disangka, tak sampai situ, jika hamil sebelum menikah maka wanita akan minta pertanggungjawaban, si lelaki belum siap menikah, akhirnya wanita frustasi hingga inisiatif bunuh calon bayinya namun lagi-lagi bayinya dalam perut tetap sehat walau sudah berusaha untuk memusnahkan sehingga di satu titik mulai memikirkan untuk membunuh diri sendiri agar tak menanggung malu yang berkelanjutan, ditambah terbebani memikirkan orangtua yang telah membiayai kuliah.

Selain itu, kasus bunuh diri biasanya juga karena persoalan ekonomi sebab karena tidak sanggup menanggung utang atau gaya hidup yang luar biasa, serta juga bisa disebabkan pertengkaran suami istri yang tidak terbendung oleh salah satu pasangannya.

Sebagaimana kita ketahui bahwa segala hal yang terjadi dalam dunia ini adalah sementara. Dan selama hidup di Dunia Allah akan selalu menguji hamba-Nya, baik ujian kebahagiaan maupun kesedihan.

BACA JUGA:  Pemda Banggai Berkomitmen Jadikan Profesi Guru Bermartabat

Selama hidup di dunia, Allah juga telah memberikan kita petunjuk hidup yaitu Al-Qur’an dan as-Sunnah agar kita berjalan sesuai aturan-Nya. Sehingga kita bisa melakukan sesuatu sesuai apa yang diperintah dan menjauhi apa yang dilarangan-Nya.

Makanya dalam sistem islam keimanan seseorang akan dijaga dan dikontrol supaya manusia tidak melakukan perbuatan yang bisa merugikan dirinya. Sebab keimanan adalah hal yang paling penting saat kita menjalani kehidupan ini. Hidup tanpa dilandasi dengan iman, maka kemaksiatan yang akan menjadi dominan.

Itulah mengapa hari ini banyak kasus bunuh diri, sebab keimanan seseorang itu telah menurun. Dan jelas bunuh diri menunjukkan penurunan keimanan karena agama cenderung mengurangi depresi mental dan pedihnya tragedi kehidupan.

Makanya jelas, manusia hari ini membutuhkan sistem Islam untuk kemaslahatan hidupnya agar bisa berjalan sesuai fitrah dan menenteramkan jiwa. Sehingga kejadian bunuh diri ini tidak lagi terjadi dalam kehidupan kita. Sebab dalam sistem Islam keimanan seseorang akan terjaga dan dikontrol oleh masyarakat.

Dalam Sistem Islam, seorang pemimpin akan mengurus rakyatnya dengan sebaik-baik pengurusan sebagaimana perintah syariat. Islam memandang manusia secara utuh dan menyeluruh. Karena itu pembangunan manusia tidak hanya melihat aspek fisik semata, namun juga mental dan menjadikan akidah Islam sebagai asas kehidupan.

Seorang pemimpin juga tidak akan mengajarkan moderasi agama. Karena ajaran itu akan membuat Islam terdikotomi hanya kepada masalah ritual semata. Akidah Islam akan diajarkan secara menyeluruh kepada generasinya. Akidah ini akan menuntun mereka memahami tujuan hidup yang sebenarnya sehingga tidak mudah untuk melakukan bunuh diri. (*)

Pos terkait