SAHID: INI PERTAMA DI INDONESIA
BANGGAI RAYA- BPJS Ketenagakerjaan atau BPJamsostek Kabupaten Banggai menjalin kerjasama dengan Wahana Putra Sukses (WPS). Kerjasama yang ditandai dengan penandatanganan MoU ini dilakukan pada Kamis (10/12/2020) di Hotel Santika Luwuk, saat kegiatan sosialisasi manfaat program BPJamsostek.
Dengan kerjasama ini, BPJS Ketenagakerjaan Banggai menawarkan kepada petani yang mendaftar sebagai peserta bisa membayar iuran BPJamsostek cukup dengan hasil pertanian atau komoditi melalui Wahana Putra Sukses. Hal ini dilakukan untuk memberikan kemudahan kepada petani dalam membayar iuran ketika mendaftar peserta BPJamsostek.
Pimpinan Wahana Putra Sukses, Putra Kurniawan mengatakan, sudah seharusnya semua pekerja seperti petani yang statusnya bekerja tidak tetap, bisa mendapatkan perlindungan yang sama seperti pekerja lainnya.
“Semua warga negara yang berpotensi sebagai pekerja sudah seharusnya dicover. Karena semua pekerjaaan memiliki risiko, baik kecelakaan kerja maupun kematian. Dan risiko itu bisa datang kapan saja. Sehingga ketika mengalami risiko, mereka sudah mendapatkan perlindungan Jamsostek,” ujar Putra Kurniawan.
Nah terkait iuran kata Putra Kurniawan, BPJamsostek memiliki konsep yang spektakuler dimana hal itu bekerjasama dengan WPS. Jika selama ini peserta membayar iuran harus dengan uang kes atau tunai, untuk petani cukup membayarnya dengan hasil pertanian melalui WPS.
“Jadi masyarakat (petani) bisa menjual hasil pertaniannya ke kami, nanti kita konversi untuk membayar iuran. Untuk nilainya tergantung, misalnya iuran peserta Rp16.800, harga arang Rp5.500, jadi petani cukup membayarnya dengan 3 Kg arang. Kalau harga arang naik, bisa hanya 2 Kg saja,” jelasnya.
WPS yang berdiri di tahun 2020 ini mencakup tiga kabupaten yakni Banggai, Banggai Kepulauan dan Banggai Laut. Perusahaan itu bergerak dalam pembelian hasil bumi kemiri, jagung, mente dan arang. “Insya Allah kalau bisa berkembang, kami juga akan mengembangkan pembelian hasil pertanian lainnya. Supaya masyarakat semua bisa tersentuh,” kata Putra.
Pada kesempatan itu, Putra juga mengapresiasi BPJS Ketenagakerjaan sebagai perpanjangan tangan pemerintah yang memiliki visi sosial melindungi seluruh masyarakat potensi kerja agar bisa tercover atau terlindungi dalam program Jamsostek. Termasuk para petani di Kabupaten Banggai, Bangkep dan Balut.
Saat ini sambung Putra, WPS melayani atau bekerjasana dengan 18 kelompok petani. Dan ini menjadi potensi, agar kedepan semua petani dapat terlindungi. “Insya Allah minggu depan kita akan sosialisasikan ke Bualemo. Menghadirkan 18 perwakilan kelompok tani untuk sosialisasi program BPJamsostek yang telah kita kerjasamakan,” tuturnya.
Ia mengaku, potensi tanam jagung di Bualemo sekitar 1.500 hektar. Namun belum semuanya tergarap. “Jadi selama ini petani hanya bekerja, tapi tidak ada jaminan. Sehinga ini perlu kita fasilitasi mereka untuk mempermudah. Kita siapkan wadah,petani tak perlu repot-repot harus ke BPJS Ketenagakerjana, kita siap memfasilitasi,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala BPJamsostek Banggai, Sahid Wahid mengatakan, kerjasama yang dibangun ini merupakan pertama kali di Indonesia. Di mana petani yang menjadi peserta membayar iuran cukup dengan hasil pertanian. “Cukup dengan hasil pertanian, seperti kemiri itu sudah bisa digunakan utuk membayar iuran peserta melalui WPS. Kerjasama ini menjadi yang pertama di Indonesia,”ujarnya.
Untuk programnya, BPJS Ketenagakerjaan menawarkan tiga program jaminan yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua. Jika iuran JKK dan JKM sebesar Rp16.800 dengan dasar gaji Rp1 juta, maka iuran JHT sebesar Rp20 ribu. Namun selama ini kata Sahid, rata-rata petani hanya mengambil dua program yaitu JKK dan JKM.
“Kenapa bekerjasama dengan WPS? Karena untuk mengefesiensi dan efektivias waktu. WPS menjadi perpanjangan tangan kita untuk ketemu dengan petani. Ditambah lagi, data-data petani sudah ada pada WPS. Sehingga dengan kerjasama ini dapat memudahkan petani untuk mendaftar sebagai peserta dan ketika membayar iurannya,” harapnya. JAD