Banggai Ketambahan Kuota 5.000 Jargas

BANGGAI RAYA- Kabupaten Banggai dipastikan mendapat tambahan pembangunan jaringan infrastruktur gas bumi (jargas) untuk rumah tangga tahun 2020. Informasi yang diterima Banggai Raya dari Humas Pemkab Banggai bahwa kuota 5.000 jargas untuk menyelesaikan pembangunan tahun 2019 di wilayah Batui dan Batui Selatan. Sisanya diperuntukan bagi rumah tangga di wilayah Kecamatan Kintom seperti di Desa Tangkiang, Kalolos dan Padang.

Sebelumnya Pemerintah Kabupaten Banggai mengusulkan kurang lebih 10.000 kuota jargas. Namun yang berhasil direalisasikan pada tahap awal tahun 2019 lalu sebanyak 4.000 kuota. Tahun ini Banggai kembali mendapat tambahan sebanyak 5.000 kuota.

BACA JUGA:  Forum Musrenbang 2025 di Palu, Bupati Banggai Terima Penghargaan Pemprov Sulteng

Pembangunan infrastruktur jaringan gas bumi untuk rumah tangga tak lepas dari perjuangan Bupati Banggai Herwin Yatim, mengajukan permohonan agar Kabupaten Banggai, sebagai salah satu daerah penghasil gas terbesar di Indonesia, bisa menikmati hasil dari investasi migas.

Hal ini bertujuan memudahkan masyarakat mendapatkan kebutuhan gas untuk keperluan sehari-hari. Pasalnya, melalui jaringan gas yang akan dibangun, masyarakat tidak lagi sulit mencari gas.

BACA JUGA:  Forum Musrenbang 2025 di Palu, Bupati Banggai Terima Penghargaan Pemprov Sulteng

Pembangunan jargas rumah tangga berawal dari penandatanganan Nota Kesepahaman penyediaan dan pendistribusian gas bumi untuk rumah tangga tahun 2019. Penandatanganan Nota kesepahaman dilakukan oleh Bupati Herwin bersama 17 bupati/walikota dengan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi 13 Maret 2019 lalu. Penandatanganan Nota Kesepahaman tersebut disaksikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian ESDM, Ego Syahrial, Ditjen Minyak dan Gas Bumi, Djoko Siswanto, serta sejumlah petinggi Kementerian ESDM.

BACA JUGA:  Forum Musrenbang 2025 di Palu, Bupati Banggai Terima Penghargaan Pemprov Sulteng

Jaringan gas merupakan salah satu program pemerintah membantu masyarakat khususnya penduduk menengah ke bawah mendapatkan gas yang mudah. Jargas ini bisa diibaratkan jaringan PDAM yang masuk ke rumah warga. Bedanya jaringan pipa PDAM mengalir air, sementara jargas dialiri gas. Pembayarannya tergantung dari volume pemakaian dan prioritas pemasangan adalah penduduk menengah ke bawah. NAL