Bakso Malang Mulai Berjualan Kembali  

Pedagang bakso Malang di jalan Ir. Soekarno, Luwuk. FOTO RUM LENGKAS

BANGGAI RAYA- Warga Luwuk pecinta kuliner jenis bakso Malang yang dijajakan di gerobak mulai saat ini bisa merasakan kembali lezatnya kuliner ini. Para penjual bakso Malang mulai teraktivitas kembali, pada Kamis (9/6/2022).  

Praktis selama dua bulan sejak awal Ramadhan hingga pasca-lebaran, para penjual bakso Malang berlibur. Mereka kembali ke kampung halamannya di Pulau Jawa. Namun, mulai Kamis pekan kemarin, warga sudah bisa menikmati kuliner bakso Malang.

Pedagang bakso Malang di gerobak sering berjualan di sekitar jalan Ir. Soekarno dan di jalan pertokoan dalam Kota Luwuk.

BACA JUGA:  3 Bulan Melarikan Diri, Pelaku Penganiayaan di Batui Dibekuk Polisi 

Penikmat kuliner bakso Malang ini sudah mengetahui persis lokasi mangkal para pedagang bakso ini.

Sebanyak enam orang penjual bakso Malang di gerobak selalu mangkal, misalnya di RTH Luwuk, di Jalan Ir. Soekarno atau depan Rumah Jabatan Bupati Banggai, di sekitar pertokoan dan area Teluk Lalong.

Bakso Malang dijual Rp10 ribu per porsi. Khas bakso Malang ada Pangsit. Sehingga, itu yang menarik minat warga untuk makan bakso Malang, selain juga tempat jualnya di alam terbuka.

BACA JUGA:  Gelar Raker, Komisi 2 DPRD Banggai Soroti Proyek Wisata Hingga Persampahan

Sudah 3 tahun para pedagang bakso Malang berjualan di Luwuk, tapi setiap tahun mereka akan pulang kampung untuk melaksanakan ibadah puasa dan idul Fitri bersama keluarga.

Selama ini, mereka tinggal di Jalan Setia Budi, Kelurahan Luwuk.

“Kami sudah mulai aktif berjualan sejak Kamis kemarin. Kami berenam orang, kami tinggal di jalan Setia Budi Luwuk, ” kata salah seorang penjual bakso malang di Luwuk, Parno kepada Banggai Raya, Senin (13/6/2022) di Luwuk.

BACA JUGA:  DSLNG Gelar Halalbihalal Bersama Wartawan di Luwuk

Ia menambahkan, setiap berjualan membawa bakso Malang dengan total harga Rp1 juta.

Biasanya habis, biasanya juga tidak habis. Ia mendapatkan gaji dari penjualan sebesar 25 persen.

“Saya bawa harga Rp1juta, biasa habis, biasa juga tidak. Kalau bos kami tinggal di Gorontalo. Paling sedikit itu laku Rp150 ribu. Gaji saya dihitung dari pembagian hasil, 25 persen untuk saya dan 75 persen untuk bos,” tambahnya. RUM

Pos terkait