Arus Lalu Lintas di Pasar Simpong Kerap Macet

SITUASI lalu lintas di Jalan Pasar Simpong, Kecamatan Luwuk Selatan yang padat. FOTO: RUM LENGKAS

BANGGAI RAYA- Kebakaran yang melanda Pasar Simpong, Kecamatan Luwuk Selatan, pada Kamis 13 Mei 2021 silam sekira pukul 04.00 Wita, membuat banyak pedagang harus kehilangan tempat berjualan. Akibatnya para pedagang itu membangun kembali lapak di area jalan raya di Pasar Simpong.

Banyaknya bangunan lapak pedagang di jalan tersebut, membuat macet jalan masuk dan keluar di Pasar Simpong.

Sebab pasca kebakaran itu, jalan-jalan di pasar kini telah digunakan lokasi penjualan, sehingga tidak lagi menjadi jalan alternatif untuk ke area pantai dan tidak bisa digunakan sebagai tempat parkir karena sudah menjadi lokasi penjualan.

BACA JUGA:  Proyek Dermaga Terapung Dibatalkan Dispar Banggai, Rp899 Juta Jadi Silpa di Awal Tahun

Jalan-jalan di dalam Pasar Simpong telah dipenuhi dengan bangunan lapak milik para pedagang korban kebakaran tersebut.

Olehnya, warga atau pengendara roda dua yang akan masuk ke Pasar Simpong melalui jalan pantai di Kelurahan Jole, menyusuri jalan di sebelah kiri Lapak milik pedagang, begitu juga yang masuk dari arah Kelurahan Maahas harus menggunakan arah jalan sebelah kanan.

BACA JUGA:  Jelang Pilkada Banggai APDESI Diminta Netral

Sementara, warga yang menggunakan kendaraan roda empat melalui jalan tersebut, harus parkir di area yang telah disediakan. Seperti amatan Banggai Raya, Kamis pagi (16/9/2021) sekira pukul 05.30 Wita.

Bagi warga Kota Luwuk dan sekitarnya yang ingin berbelanja ke Pasar Simpong, Kecamatan Luwuk Selatan harus berpikir panjang untuk melewati jalan masuk kedalam pasar tersebut.

BACA JUGA:  Air Bersih Bulakan Belum Bermanfaat Jadi Sorotan Aleg Banggai

Masyarakat berharap kepada Pemda Banggai untuk segera membangunkan kembali lapak-lapak untuk para pedagang korban kebakaran lalu.

Diketahui, pada tanggal 31 Mei 2021 lalu, Dinas Perhubungan Kabupaten Banggai bersama Satlantas Polres Banggai merubah pintu masuk dan keluar Pasar Simpong. (*)

Penulis: Rum Lengkas

Pos terkait