Antrean Solar Bikin Sopir Truk Merugi, Solar Subsidi Dikemanakan?

BANGGAI RAYA- Selama berbulan-bulan ini, para sopir truk atau kendaraan bermesin diesel di Kota Luwuk khususnya dan Kabupaten Banggai umumnya, harus antran panjang guna mendapatkan BBM jenis solar subsidi di SPBU. Kondisi ini jelas merugikan para pengemudi kendaraan diesel yang harus berburu rejeki, namun terkendala dengan antrean panjang untuk memperoleh solar subsidi seharga Rp6.800 per liter itu.

Kondisi ini akhirnya memicu aksi unjuk rasa sejumlah sopir truk yang selama ini lebih banyak menghabiskan waktu untuk antrean panjang di pompa bensin, baru bisa mendapatkan BBM.

BACA JUGA:  Pilgub Sulteng 2024, Rusdy Mastura Cocok Dipasangkan Dengan Amalya Murad

Para pengemudi mendatangi DPRD Banggai pada Senin (9/1/2022) guna mengadukan masalah tersebut. Sebab ada dugaan bahwa BBM jenis solar subsidi itu digunakan untuk kepentingan yang tidak seharusnya.

Seorang pengemudi misalnya mengatakan bahwa ada dugaan solar subsidi itu digunakan untuk kebutuhan proyek dan industri. Padahal jelas-jelas bahwa proyek maupun industri harus menggunakan solar non subsidi atau harga industri yang nilainya sebesar Rp18.000 per liter. Di DPRD Banggai, para pengemudi diterima aleg H Samiun. Ia mengatakan bahwa aspirasi para sopir baru bisa ditampung, karena belum ada unsur pimpinan, sebab tengah melaksanakan tugas luar. Para sopir meminta agar masalah itu dibahas melalui rapat dengar pendapat, sehingga semuanya menjadi jelas.

BACA JUGA:  DSLNG Terima Kunjungan Kanwil Kemenkumham Sulawesi Tengah

Aksi unjuk rasa para sopir truk dan kendaraan diesel itu diamankan jajaran Polres Banggai. Kepolisian menerjunkan personelnya untuk mengawal dan mengamankan jalannya aksi damai oleh masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Sopir Truk Diesel di Kota Luwuk.

Menurut keterangan kepolisian, massa aksi yang menggunakan 12 unit kendaraan truk diesel tersebut menuntut agar pemerintah menertibkan kembali SPBU yang berada di Kota Luwuk, larang keras penyalahgunanan BBM subsidi dan larangan penjualan masih gelap alias jam 1,2,3,4,5 subuh, karena berpotensi penyelewengan BBM subsidi.

BACA JUGA:  Roadshow Kelembagaan,  SKK Migas – JOB Tomori Santuni 200 Anak Yatim dan Sediakan Seribu Paket Sembako Murah

Kasi Humas Polres Banggai Iptu Al Amin S Muda mengungkapkan, pengamanan aksi damai tersebut dilaksanakan sesuai dengan Standart Operational Prosedur (SOP) yang ada dan tetap mengedepankan sikap humanis.

Selain melakukan pengamanan, Amin mengatakan, personel Satlantas juga diterjunkan untuk melakukan pengaturan guna terciptanya kamseltibcar lantas di sekitar lokasi aksi damai.

Aksi damai yang dilakukan di Kantor DPRD dan Kantor Bupati Banggai berjalan aman dan lancar serta kondusif. DAR/*