Aktivasi Tambang Migas Tiaka Tunggu Kajian Potensi

Kepala SKK Migas Kalsul Azhari Idris didampingi Relation, Security and Comdev Manager JOB Tomori Agus Sudaryanto saat memberikan penjelasan pasca peninjauan tambang migas Tiaka. Foto istimewa

BANGGAI RAYA-Keberadaan tambang minyak bumi Tiaka di Kecamatan Mamosalato Kabupaten Morowali Utara yang dioperasikan Joint Operating Body Pertamina Medco E&P Tomori Sulawesi (JOB Tomori), dinyatakan shut down atau non aktif sementara sejak tahun 2016. Penghentian sementara kegiatan produksi itu terkait nilai keekonomian minyak bumi yang dihasilkan.

Meski demikian, keberadaan tambang minyak di lepas pantai Morowali Utara, Sulawesi Tengah itu belum dikembalikan ke negara, karena JOB Tomori bisa mengaktifkan kembali tambang tersebut bila kajian potensinya dianggap layak.

BACA JUGA:  Bupati Banggai Hadiri Rakornas Penanggulangan Bencana PB 2024

Kepala SKK Migas Perwakilan Kalimantan Sulawesi Azhari Idris, telah melihat langsung keberadaan tambang yang dinyatakan shut down sementara tersebut.

Ketika ditemui usai kegiatan temu media di salah satu hotel di Luwuk, Jumat malam (25/3/2022), Azhari Idris mengatakan, pemerintah melalui SKK Migas dan JOB Tomori memang berencana melakukan aktivasi kembali tambang tersebut.

Meski demikian kata dia, sebelum ada keputusan untuk mengaktifkan tambang Tiaka, terlebih dulu dikaji potensi sumur apakah nilai keekonomian minyak memenuhi syarat atau seperti apa. Bila hasilnya masih layak kata Azhari, langkah selanjutnya adalah mengganti atau memperbarui fasilitas pertambangan, terutama yang berada di atas permukaan laut. Sebab sejak tidak dioperasikan, banyak fasilitas yang sudah tidak layak pakai karena proses korosi. “Tiaka kan tambang di atas laut, sehingga saat tidak digunakan maka fasilitasnya akan berkarat. Itu semua harus diganti,” jelasnya.

BACA JUGA:  Senin Kemarin, Satuan Pendidikan di Banggai Mulai Laksanakan KBM
BACA JUGA:  Cegah Demam Berdarah, Poskesdes Boyou Lakukan Abatisasi

Tahun 2022 ini kata dia, potensi minyak Tiaka akan dikaji, sehingga bisa jadi tahun 2023 akan mulai proses perbaikan, barulah bisa berproduksi lagi.

Ia juga menjelaskan bahwa tak jauh dari Tiaka ada sumur minyak yang akan dieksploitasi Pertamina EP. “Bisa jadiĀ  fasilitas Tiaka dan fasilitas yang dibangun Pertamina EP akan dikolaborasikan, sehingga anggarannya lebih efisien,” ujarnya. (*)

Penulis: Iskandar Djiada

Pos terkait