Bupati Herwin Pantau Langsung Penyaluran BLT di 4 Desa Kecamatan Pagimana

BANGGAI RAYA- Bupati Banggai, Dr. Ir. H. Herwin Yatim,MM dan Wakil Bupati Banggai Drs. H. Mustar Labolo,M.Pd.i memonitoring dan memantau langsung penyaluran BLT di empat desa yang ada di Kecamatan Pagimana, Kamis (28/5/2020).

Empat desa itu Adalah Desa Toipan, Desa Sinampangnyo, Desa Balai Gondi dan Desa Jaya Bakti.

Turut dihadiri Kadis PMD Banggai, Amin Jumail, Kadis Pendidikan Nur Djalal bersama Staf, Kabag Prokopim Ferry R Ledder bersama Staf, dan Camat Pagimana Bersama Jajarannya.

Kegiatan monitoring dan pemantauan penyaluran BLT 4 Desa ini dilaksanakan di Balai Pertemuan Desa masing-masing.

Adapun monitoring dan pemantauan penyaluran bantuan langsung tunai di Pagimana ini diawali di Desa Toipan, sebanyak 21 KK Penerima PKH, 21 KK Penerima Bantuan Sosial Tunai (BST), 56 KK Penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT), dan 16 KK Penerima Bansos.

Selanjutnya Bupati mengunjungi untuk Memantau penyaluran Bantuan Langsung Tunai di Desa Sinampangnyo. Sebanyak 17 KK Penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan 20 KK Penerima Bantuan Sosial Tunai (BST).

BACA JUGA:  Air Bersih Bulakan Belum Bermanfaat Jadi Sorotan Aleg Banggai

Setelah Desa Sinampangnyo, Bupati dan Wakil Bupati mengunjungi penyaluran  bantuan di Desa Balai Gondi. Sebanyak 26 KK penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT),  16 KK penerima PKH, 20 KK penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan 16 KK Penerima Bansos.

Dan di akhir kunjungannya, Bupati dan Wakil Bupati juga menyempatkan memonitoring penyaluran bantuan di Desa Jayabakti. Sebanyak 291 KK penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT), 92 KK Penerima Bantuan Sosial Tunai (BST), 313 KK Penerima Bantuan Kemensos, dan 300 KK Penerima Bantuan Sembako.

Bupati Banggai Dr. Ir. H. Herwin Yatim,MM menjelaskan terkait penyebaran wabah Covid19 di Dunia. 100 tahun lalu tepatnya tahun 1918 sampai dengan 1920 di Eropa dikenal wabah Flu Spanyol yang melanda dunia menyebabkan kurang lebih 500 Juta orang terinfeksi Virus dan Menyebabkan Kurang lebih 50 juta orang meninggal dunia.

BACA JUGA:  Tokoh Agama Usin, Sebut Anti Murad Ideal Berpasangan Dengan Bali Mang 

“Sama halnya dengan wabah yang kita hadapi sekarang ini yaitu covid19, sampai saat ini di seluruh dunia telah mencapai 5,8 Juta orang terinfeksi Virus ini, yang menyebabkan kurang lebih 357 ribu Orang Meninggal Dunia.

Sementara di Indonesia  telah ada Kurang Lebih 24 Ribu Orang terinfeksi Virus Covid 19 yang menyebabkan kurang lebih 1500 Orang Meninggal Dunia,” jelasnya.

Dan Kabupaten Banggai sendiri sambung Bupati, telah ada 4 orang terkonfirmasi Positif Covid19, olehnya itu untuk menekan jumlah penyebaran Covid 19 ini khususnya di Kabupaten Banggai sendiri telah ada edaran pemerintah untuk menaati Protokoler Kesehatan terkait Covid19.

Diantaranya apabila beraktivitas di luar rumah agar selalu memakai Masker, selalu mencuci tangan, berprilaku hidup bersih, ada pinasa pia na sampah ala, lihat sampah ambil, selalu meningkatkan imunitas tubuh, sering berolahraga dan lain sebagainya.

Pinasa mungkin dulunya adalah hal yang biasa, akan tetapi saat ini di moment Covid19 Pinasa juga menjadi salah satu cara untuk menghindari Penularan Virus tersebut.

BACA JUGA:  Proyek Dermaga Terapung Dibatalkan Dispar Banggai, Rp899 Juta Jadi Silpa di Awal Tahun

Bupati Herwin menambahkan bahwa bantuan langsung tunai dan beberapa bantuan dari pemerintah lainnya jangan digunakan untuk hal hal yang tidak bermanfaat. Gunakanlah bantuan tersebut untuk hal hal yang produktif, membeli bibit ayam misalnya, bibit ikan, dan lain-lain. Kemudian dipelihara sehingga kedepan bisa menghasilkan dan dapat menjadi nilai tambah bagi bapak ibu dalam situasi sulit saat ini.

Dalam kesempatan lain, Wakil Bupati Banggai, Drs. H. Mustar Labolo, M.Pd.I menyampaikan bahwa kedepan akan  memasuki New  Normal Life yaitu kehidupan normal yang baru. Era ini adalah skenario pemerintah untuk mempercepat penanganan Covid19,dalam aspek kesehatan dan sosial ekonomi.

Pemerintah Indonesia telah mempersiapkan rencana untuk mengimplementasikan skenario New Normal dengan mempertimbangkan studi epidemologis dan kesiapan regional. Presiden mengharapkan New Normal ini dilaksanakan dengan beberapa ketentuan. Tentu dengan menerapkan protokoler kesehatan penanganan Covid seketat mungkin. JAD