7 Kelompok Tani se-Sulteng Studi Tiru di Poktan Sumber Tani Lestari Binaan JOB Tomori

  • Whatsapp

BANGGAI RAYA– Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPHT) Provinsi Sulawesi Tengah, bekerja sama dengan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Banggai, menggelar Studi Tiru pada Kelompok Tani (Poktan) organik Sumber Tani Lestari, Desa Sumberharjo, Kecamatan Moilong, Kamis-Jumat (10-11/5/2023). Kelompok Tani Lestari merupakan binaan JOB Pertamina Medco E&P Tomori Sulawesi (JOB Tomori).

Kegiatan Studi Tiru tersebut diikuti 16 orang perwakilan kelompok tani yang berasal dari sejumlah daerah di Sulawesi Tengah, yakni Kota Palu 2 orang, Kabupaten Sigi 2 orang, Kabupaten Donggala 2 orang, Kabupaten Parigi Moutong 2 orang, Kabupaten Banggai 4 orang, Kabupaten Morowali Utara 2 orang, Kabupaten Morowali 2 orang, serta 9 orang pendampig dari masing-masing wilayah.

Bacaan Lainnya

Sekretaris Dinas TPHP Kabupaten Banggai Nuzulisna, SP, saat pembukaan kegiatan di Balai Desa Sumberharjo, mengatakan, Studi Tiru pertanian organik ini bertujuan untuk meningkatkaan nilai tambah dan daya saing pelaku usaha pertanian organik di Sulawesi Tengah melalui mekanisme sistem jaminan mutu sesuai SNI 6729:2016 organik, yang dikeluarkan lembaga yang berkompeten.

Jaminan mutu tersebut didasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2000 tentang standardisasi nasional, dan Permentan nomor 170 tentang pelaksanaan standar nasional di sektor pertanian. Kelompok Tani Sumber Tani Lestari Desa Sumberharjo telah memenuhi standard tersebut, sehingga menjadi tujuan utama Studi Tiru.

“Kami menyampaikan apresiasi kepada management JOB Tomori yang selama ini bekerja sama dengan Pemda Banggai melalui Dinas TPHP Kabupaten Banggai, dalam mengembangkan pertanian organik di daerah ini, sehingga diharapkan ke depan pihak JOB Tomori semakin mengembangkan luasan pertanian organik. Karena saat ini, dari 25 ribu hektar luas lahan pertanian Kabupaten Banggai, intervensi poktan binaan JOB Tomori yang telah mengembangkan pertanian organik baru mencapai luasan 28 hektar,” sebut Nuzulisma.

Harapan serupa disampaikan Supriyono, S.SM, Kasubag Perencanaan Keuangan dan Evaluasi yang mewakili Camat Moilong. Ia memberikan apresiasi atas komitmen JOB Tomori mengembangkan pertanian organik di Kecamatan Moilong, namun ke depan diharapkan agar pertanian organik tersebut lebih diperluas lagi bersama-sama dengan program pemda.

Kepala Desa Sumberharjo, Baron Hermanto, menyampaikan rasa syukur dan gembiranya karena kolompok tani di desanya terpilih menjadi sasaran Studi Tiru dari Dinas TPHT Sulteng bersama perwakilan poktan dari 7 kabupaten se-Sulteng.

“Kami sangat bersyukur dan menyambut gembira suluruh peserta Studi Tiru. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada Pemda Banggai dan teristimewa kepada JOB Tomori yang selama ini telah bersama-sama dengan warga Desa Sumberharjo dengan penuh kesabaran, membina petani untuk mengembangkan pertanian organik,” ujar Baron Hermanto.

Rangkaian studi Tiru tersebut di awali dengan pemaparan materi yang disampaikan Hendra Yarno Saadjad, SP dari DInas TPHP Kab Banggai dan Ir. Retno Erningtyas, MP dari Dinas TPHT Sulteng.

Kemudian dilanjutkan dengan kunjungan lapangan melihat langsung kondisi lahan sawah organik, sekaligus melihat secara langsung lokasi penangkaran burung Tyto Alba yang dikembangkan sebagai pembasmi hama tikus. Di hari berikutnya, kegiatan dilanjutkan dengan praktik bersama cara pembuatan pupuk organik.

Sementara itu Relation Security & ComDev Manager JOB Tomori, Wisnu Cekti Bhawono, juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Banggai dan Pemerintah Provinsi Sulteng yang telah melakukan giat Studi Tiru pada kelompok tani binaan JOB Tomori.

“Semoga kerja sama yang baik antara JOB Tomori dengan Pemda Banggai dan Pemprov Sulteng terus terjalin baik, sehingga semakin banyak manfaat postif yang dapat dirasakan masyarakat,” pungkasnya.**