BANGGAI RAYA- Vaksinasi Covid-19 untuk anggota DPRD Kabupaten Banggai telah dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Luwuk pada Senin (8/3/2021). Juru Bicara Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Banggai, Nurmasita Datu Adam mengatakan, vaksinasi covid-19 untuk wakil rakyat tersebut dimulai sejak pukul 10.00 wita.
“Hari ini (kemarin, red) ada 34 anggota DPRD Banggai yang dijadwalkan untuk divaksin,” ujar Nurmasita.
Dari 34 anggota (minus Ketua DPRD Banggai, Suprapto) di Parlemen Lalong yang dijadwalkan untuk divaksin Covid-19 tahap 1 ini, sebanyak 21 di antaranya telah divaksin. Sementara 13 anggota lainnya tidak hadir alias absen. “Tadi yang datang 21 orang. Semuanya divaksin. Jadi total yang sudah divaksin 22 orang termasuk Ketua DPRD,” ucapnya.
Sebanyak 13 anggota DPRD yang absen saat vaksinasi lanjut Nurmasita, karena sedang melaksanakan tugas Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang). “Iya anggota lainnya tidak hadir, karena sementara melaksanakan musrembang,” terangnya.
Vaksinasi tahap 1 untuk ke 13 anggota DPRD yang absen tersebut jelasnya, akan dilaksanakan pada Jumat pekan ini. “Rencananya Jumat pekan ini,” tuturnya.
Ketua DPRD Banggai, Suprapto yang dimintai keterangan via telepon selulernya mengaku bahwa rekan-rekannya sesama anggota dewan tetap mendukung program vaksinasi. Hanya saja sebut Suprapto, rekan lainnya tengah mengikuti musrenbang di tiga daerah pemilihan (dapil). Yakni di Dapil I, II dan Dapil III. “Teman-teman tetap mendukung (program vaksinasi). Mereka ikut musrenbang tersebar di tiga dapil. Alasannya belum datang ya itu (sedang mengikuti musrenbang),” kata Suprapto.
Sekretaris DPC PDI Perjuangan Banggai ini menyebut bahwa mereka yang belum menjalani vaksinasi akan hadir pada hari Jumat, pekan ini. “Hari Jumat mereka akan menjalani vaksin. Tadi juga sudah dihimbau. Siapa yang tidak datang nanti dirilis lagi,” ungkap dia.
Suprapto meyakinkan bahwa seluruh wakil rakyat mendukung program vaksinasi. “Statement mereka selama ini bersedia divaksin, hanya terkendala tugas. Jadi, ada yang datang, tapi sudah ditutup pelayanan vaksinasi di RSUD Luwuk. Tadi Pak Zaenuri, tapi pelayanannya sudah tutup,” jelas dia.
Ia tak menampik bahwa mereka yang menolak divaksin, akan dapat sanksi. Konsekuensinya jelas jika menolak divaksin. “Nanti kita cari tahu, apakah tidak sesuai dengan hasil screening atau ada tendensi lain. Itu untuk mereka yang tidak divaksin. Nanti Senin depan akan ketahuan,” demikian Suprapto.